Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEBAT CAPRES II: Tim Jokowi Prediksi Prabowo Gunakan ‘Amunisi’ Berikut

Kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi sudah memprediksi amunisi yang akan digunakan oposisi atau Prabowo Subianto, di debat capres II pada 17 Februari.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat kunjungan di Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019)./ANTARA-Yusuf Nugroho
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat kunjungan di Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019)./ANTARA-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi sudah memprediksi amunisi yang akan digunakan oposisi atau Prabowo Subianto, di debat capres II pada 17 Februari.

Politikus Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian, memaparkan sejumlah isu mengenai lingkungan yang akan menjadi bahan kritik oposisi terhadap Jokowi.

"Mungkin nanti kami harus mencari cara menjelaskan, karena sebetulnya banyak prestasi yang beliau lakukan dalam lingkungan hidup," kata Hetifah dalam diskusi di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Hetifah menuturkan, banyak program-program Jokowi yang dikritik karena dianggap membiarkan kerusakan lingkungan. Salah satunya isu tata ruang. Hetifah mencontohkan, peningkatan ketahanan pangan melalui perkebunan kelapa sawit otomatis akan menyebabkan alih fungsi lahan bagi ketahanan pangan lainya.

Di Kalimantan Timur, kata Hetifah, para transmigran khusus didatangkan untuk bertani. Kemudian, pemerintah juga mengucurkan ratusan miliar rupiah untuk membangun berbagai infrastruktur pendukung, seperti irigasi, kini kalah oleh beberapa perusahaan tambang di Kutai Kartanegara.

"Alih fungsi dari pertanian menjadi tambang-tambang dan perkebunan. Ini mungkin dipertanyakan kenapa Pak Jokowi membiarkan bahkan deforestasi terjadi," katanya.

Menurut Hetifah, isu lainya yang akan dikritik adalah adanya 487 izin pinjam pakai kawasan hutan di mana hutan-hutan boleh menjadi kawasan tambang. Ia menuturkan, harus ada jawaban yang disiapkan. Sebab, Jokowi sendiri sudah sukses memberikan kesempatan pada masyarakat melalui perhutanan masyarakat.

"Tapi tetap kebijakan itu masih dianggap sebagai kebijakan yang bukan sesuatu signifikan. Mempengaruhi kelestarian lingkungan. Pembangunan di sektor tambang mempengaruhi daya dukung lingkungan," ujarnya.

Isu lainnya yang akan ditanyakan kompetitor, Hetifah memprediksi mengenai ketahanan sosial. Pasalnya, di era pemerintahan Jokowi terdapat ratusan konflik agraria antara pengusaha dan masyarakat. Juga ada keselamatan warga yang terancam karena terdapat lebih dari 3.000 lubang tambang.

"Di Kalimantan Timur saja ada belasan anak mati tenggelam di lubang beracun. Walaupun sifatnya 13 orang tapi tidak boleh meremehkan. Itu isu mudah diangkat. Seolah-olah ada pembiaran. Berani kah kita buat kebijakan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper