Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentaranya Jadi Korban Serangan Bom, Presiden Iran Salahkan Amerika Serikat dan Israel

Rouhani menyatakan serangan ini dilakukan oleh kelompok militan yang didukung Amerika Serikat dan Israel
Presiden Iran Hassan Rouhani/Reuters-Umit Bektas
Presiden Iran Hassan Rouhani/Reuters-Umit Bektas

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Iran Hassan Rouhani menyalahkan Amerika Serikat dan sekutunya, Israel atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan 27 anggota Garda Revolusi negara itu.

Pasukan elit Iran menyatakan puluhan anggotanya menjadi korban akibat ledakan dari sebuah mobil yang sarat akan bahan peledak pada Rabu (13/2/2019). Mobil tersebut menyasar sebuah bus yang mengangkut pasukan Garda Revolusi.

Kelompok militan Muslim Sunni Jaish al Adl (Tentara Keadilan) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka adalah kelompok yang memperjuangkan hak kelompok minoritas Baluchis yang didominasi Muslim Sunni, berbeda dengan mayoritas penduduk Iran yang menganut Islam Syiah.

"Kejahatan itu akan tetap membekas sebagai 'noda kotor' dalam catatan hitam para pendukung utama terorisme di Gedung Putih, Tel Aviv dan agen regional mereka," kata Rouhani sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (14/2/2019).

Selain Israel, Rouhani tidak menyebut negara lain yang ia yakini patut disalahkan. Selama ini Iran tak mengakui Israel yang merupakan mitra penting AS di kawasan Timur Tengah. Persekutuan ini melihat Teheran sebagai ancaman, terutama karena senjata nuklir yang diyakini dikembangkan oleh rezim Rouhani atau keterlibatannya dalam mendukung gerakan Syiah di Timur Tengah.

Tak hanya menuduh Amerika Serikat dan Israel, Teheran sebelumnya pernah menuduh Arab Saudi memberi dukungan terhadap kelompok militan Sunni yang menyerang militer Iran. Tuduhan itu pun dibantah Riyadh.

Pada kesempatan yang sama, Rouhani menegaskan bahwa pihaknya akan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas salah satu serangan terburuk terhadap militer dalam beberapa tahun terakhir

Serangan Rabu kemarin melukai setidaknyanya 13 orang dan terjadi di di provinsi Sistan-Baluchestan, salah satu kawasan Iran yang didominasi etnis Baluchi beragama Islam Sunni dan berbatasan dengan Pakistan.

Jaish al Adl berdiri sejak 2012 dan telah melakukan rangkaian serangan yang menyasar tentara perbatasan Iran di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper