Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penjelasan BNPB tentang Lubang Sungai di Klaten yang Tengah Viral

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB turut menjelaskan tentang  sebuah video yang merekam peristiwa air sungai Kali Kuning di wilayah Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman tersedot ke sebuah lubang cukup besar yang berada di tengah aliran sungai, sehingga viral di media sosial dan whatsapp grup.
Lubang sungai Kali Kuning di wilayah Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.
Lubang sungai Kali Kuning di wilayah Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.

Bisnis.com, JAKARTA - Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB turut menjelaskan tentang  sebuah video yang merekam peristiwa air sungai Kali Kuning di wilayah Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman tersedot ke sebuah lubang cukup besar yang berada di tengah aliran sungai, sehingga viral di media sosial dan whatsapp grup.

Sutopo menjelaskan bahwa air sungai biasanya mengalir horizontal ke tempat yang lebih rendah.

"[di Video] ini air mengalir vertikal dan masuk ke dalam tanah. Ini terjadi di Desa Babadan, Kulon Pasar Giri Rejo Selomartani Sleman. Kemungkinan adanya lubang bawah tanah di sisi bendungan menyebabkan air masuk ke lubang itu," tulis Sutopo dalam akun Twitternya yang diiunggah Minggu (10/2/2019).

Beberapa hari belakangan ini, sebuah video yang merekam peristiwa air sungai Kali Kuning di wilayah Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman tersedot ke sebuah lubang cukup besar yang berada di tengah aliran sungai, viral di media sosial dan whatsapp grup. Kejadian tersebut menghebohkan warga sekitar.

Dukuh/Kepala Dusun Sambirejo, Giyanto mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Jumat (8/2/2019) sekitar pukul 11.00 WIB. Menurutnya hal tersebut dikarenakan derasnya debit air yang terjadi beberapa hari ini akibat musim hujan.

"Itu sebenarnya memang ada lubang kecil awalnya, kejadian ini juga sudah pernah terjadi sekali beberapa waktu lalu. Warga kemudian menangkal dengan bambu, karung, pasir untuk menutupnya, namun yang ini debit airnya terlalu banyak dan jebol lagi," kata dia, Minggu (10/2/2019). (selengkapnya baca di sini)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper