Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terima Dukungan Alumni Trisakti, Jokowi Tegaskan Tak Punya Beban Masa Lalu

Calon Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki beban masa lalu sehingga tak berpotensi menghambat kepemimpinan masa mendatang.
Pendukung capres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin memberikan salam jempol saat menghadiri Deklarasi Alumni Trisakti Pendukung Jokowi di Jakarta, Sabtu (9/2/2019). Alumni Trisakti Pendukung Jokowi mendeklarasikan dukungan untuk memenangkan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019./Antara-Puspa Perwitasari
Pendukung capres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin memberikan salam jempol saat menghadiri Deklarasi Alumni Trisakti Pendukung Jokowi di Jakarta, Sabtu (9/2/2019). Alumni Trisakti Pendukung Jokowi mendeklarasikan dukungan untuk memenangkan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Calon Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki beban masa lalu sehingga tak berpotensi menghambat kepemimpinan masa mendatang.

Klaim tersebut disampaikan Jokowi di hadapan ratusan Alumni Trisakti, di Basket Hall Senayan, Sabtu (9/2/2019).

"Saya bukan diktator. Saya bukan pelanggar HAM. Saya tidak punya beban masa lalu," katanya melalui megaphone di atas panggung.

Berkaca pada peristiwa demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh para mahasiswa di seluruh Indonesia untuk menjatuhkan Orde Baru pada Mei 1998, Jokowi meyakinkan bahwa peristiwa berdarah itu tidak akan terjadi lagi di negeri tercinta.

Pada peristiwa tersebut, sejumlah mahasiswa dilaporkan tewas tertembak oleh aparat atau hilang. Tak terkecuali yang terjadi pada mahasiswa Universitas Trisakti.

Beberapa mahasiswa Trisakti yang tewas antara lain Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977 -1998), Hafidin Royan (1976 - 1998), dan Hendriawan Sie (1975 - 1998).

Pada kesempatan tersebut, panitia Deklarasi Pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin juga memutar sebuah film dokumenter terkait peristiwa 12 Mei 1998 yang dibuat oleh Nia Dinata.

"Demokrasi harus semakin matang dewasa, jadi gak ada lagi korban seperti '98 yang itu merupakan sebuah peringatan bagi kita, Trisakti berikan kontribusi besar pada reformasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper