Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elektabilitas Jokowi di Kalangan Muslim dan Terpelajar Menurun. Ini Penyebabnya

Menjelang pelaksanaan pemilihan presiden pada 17 April 2019 kubu Jokowi-Ma'ruf mendapat tantangan untuk mengembalikan elektabilitas di kalangan Muslim dan kaum terpelajar.
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) bersiap untuk berfoto bersama seusai bersilaturahmi dengan Kiai dan Habib se-Jadetabek di Istana Negara Jakarta, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) bersiap untuk berfoto bersama seusai bersilaturahmi dengan Kiai dan Habib se-Jadetabek di Istana Negara Jakarta, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pelaksanaan pemilihan presiden pada 17 April 2019 kubu Jokowi-Ma'ruf mendapat tantangan untuk mengembalikan elektabilitas di kalangan Muslim dan kaum terpelajar.

Hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terbaru menunjukkan bahwa elektabilitas Calon Presiden Inkumben Joko Widodo atau Jokowi turun di dua kantong pemilih, yakni pemilih Muslim dan terpelajar.

Tren penurunan ini tercatat selama lima bulan masa kampanye berlangsung. Di kantong pemilih muslim, tingkat keterpilihan Jokowi turun dari angka 52,7% di Agustus 2018 menjadi 49,5% di akhir Januari.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menjelaskan tren penurunan itu terjadi lantaran pasangan calon presiden nomor urut 01 ini masih dianggap tak ramah terhadap Islam. "Selain itu, ada pula framing isu terkait hal tersebut yang muncul ke publik. Sentimen Islam masih lekat," kata Adjie di kantornya, Jakarta Timur, Jumat, 8 Februari 2019.

Sementara di kantong pemilih kalangan terpelajar, suara Jokowi turun dari 40,4% pada Agustus 2018 dan menjadi 37,7% pada Januari 2019.

Adjie mengatakan, hal itu terjadi karena karakter kaum terpelajar yang cenderung menginginkan perubahan dan kritis terhadap program-program pemerintah. "Dengan kata lain, kalangan terpelajar cenderung lebih kritis terhadap incumbent," ujar Adjie.

Survei terbaru LSI Denny JA ini dilakukan pada 18-25 Januari 2019, dengan melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini adalah 2,8%.

LSI Denny JA melakukan survei terhadap enam segmen kantong suara selama 5 bulan masa kampanye. Meski turun di kantong suara muslim dan terpeljar, elektabilitas untuk Jokowi - Ma’ruf Amin meningkat di segmen minoritas, wong cilik, emak-emak, dan millenial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Saeno
Sumber : TEMPO.CO
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper