Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Hoax Soal Jokowi Ini Digunjingkan 1,9 Juta Kali dalam sepekan

Sebanyak 10 hoax terkait calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo diperbincangkan sebanyak 1,9 juta kali di media sosial  dan Internet  selama periode 28 Januari-4 Februari 2019, ujar Lembaga survei PoliticaWave.
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com,  JAKARTA  - Sebanyak 10 hoax terkait calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo diperbincangkan sebanyak 1,9 juta kali di media sosial  dan Internet  selama periode 28 Januari-4 Februari 2019, ujar Lembaga survei PoliticaWave.

Yose Rizal, Founder PoliticaWave, mengatakan lembaganya memantau 10 isu hoaks dengan jumlah percakapan terbesar, yaitu isu Ratna Sarumpaet, Utang Pemerintah, Kontainer Surat Suara, e-Toll dari utang China, e-KTP Palsu dari China, Jokowi dituduh PKI, Konsultan Asing, Ijazah SMA Jokowi palsu, 10 juta TKA China, dan Ma'ruf Amin diganti Ahok.

"Terlihat bahwa 10 isu hoaks terbesar ditujukan untuk menyerang Jokowi. Sejak Pilpres 2014 sampai 2019 terlihat bahwa Jokowi adalah korban hoaks politik," kata Yose Rizal , saat memaparkan hasil survei soal Capres Pilihan Netizen, di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019) seperti dilaporkan Antara.

Menurut dia, dalam penelitian tersebut PoliticaWave memperoleh sebanyak 1.899.881 (sekitar 1,9 juta kali) total percakapan terkait kedua kandidat yang dilakukan oleh 267.059 akun selama periode penelitian 28 Januari hingga 4 Februari 2019.

PoliticaWave melakukan pengumpulan data secara realtime dari berbagai media sosial yang ada di Indonesia, termasuk Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, online forum dan news portal. PoliticaWave sudah melakukan filter dan mengeluarkan akun bot dari data dan analisa.

"Seharusnya bantahan dilakukan secepatnya sebelum berita hoaks menyebar ke publik. Akibatnya, sekarang sulit diatasi," lanjut Yose.

Menurut dia, pencegahan hoaks merupakan tugas bersama seluruh komponen rakyat Indonesia. Rakyat tidak boleh tertipu oleh isu hoaks dalam mengambil keputusan memilih pemimpinnya.
"Isu hoaks juga sangat berbahaya dan dapat memecah belah persatuan bangsa. Isu hoaks juga dapat mengganggu fokus pemerintahan terpilih dalam melaksanakan tugasnya," kata Yose pula.
Menurut PoliticaWave, Presiden Joko Widodo menjadi korban hoaks politik mulai Pilpres 2014 hingga Pilpres 2019 yang didasari hasil pemantauan di media sosial.

"Pada Pilpres 2014 pasangan Jokowi-JK mendapat serangan hoaks 7 kali lebih besar daripada pasangan Prabowo-Hatta," tutur  Yose.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper