Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Coba Kuliah Online di 7 Perguruan Tinggi

Menristekdikti Mohamad Nasir tengah melakukan uji coba sistem kuliah online atau pembelajaran secara daring (e-learning)) di tujuh perguruan tinggi di Indonesia.
 Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir (tengah) saat menjawab wartawan usai melakukan e-learning di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta, Sabtu (2/2/2019)./Dok. Kemristediktikti
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir (tengah) saat menjawab wartawan usai melakukan e-learning di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta, Sabtu (2/2/2019)./Dok. Kemristediktikti

Bisnis.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir tengah melakukan uji coba sistem kuliah online atau pembelajaran secara daring (e-learning)) di tujuh perguruan tinggi di Indonesia.

Mohamad Nasir di Makassar, Senin (4/2/2019), mengatakan, beberapa lokasi uji coba itu masing-masing berada di perguruan tinggi di Yogyakarta, Manado (Sulut), Gorontalo, Pontianak, Banjarmasin (Kalsel) dan Banda Aceh.

"Jadi pada tanggal 2 Februari 2019 di Yogyakarta, sistem pembelajaran yang baru dimulai yakni kuliah online atau e-learning," kata Nasir.

Dengan sistem perkuliahan daring ini, kata dia, maka mahasiswa tidak harus datang ke kota (kuliah di kampus), tidak harus kos, termasuk tidak harus meninggalkan pekerjaan, namun tetap bisa menjalankan aktivitas perkuliahan.

Nasir menjelaskan, sistem kuliah online seperti itu bukan hal yang baru di dunia. Sebab telah banyak universitas kelas dunia yang menerapkan, di antaranya The Ohio State University (USA), University of Oregon (USA), dan Kings College London (Inggris).

Untuk itu, pihaknya mengaku optimistis apa yang dilakukan dapat memberikan efek yang positif khususnya dalam meningkatkan potensi dunia pendidikan di Indonesia.

Menristekdikti juga percaya mahasiswa Indonesia sudah tidak asing dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat belakangan ini. Hal itu dinilai akan membuat mahasiswa lebih paham dan mengerti penggunaan e-learning atau sistem kuliah daring.

"Jika itu berjalan maka ke depan satu dosen untuk 1.000 mahasiswa harus kita wujudkan. Negara-negara maju telah menjalankan itu," tambah Nasir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper