Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadiri HUT HMI ke-72, Jokowi Bandingkan Proyek Infrastruktur Indonesia dengan China

Menurut Jokowi, dampak pembangunan infrastruktur tidak akan dinikmati dalam jangka pendek tetapi jangka panjang.
Presiden Joko Widodo (tengah) menerima penyematan kain ulos oleh Ketua Dewan Penasihat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Akbar Tandjung (kiri) dan anak pendiri HMI Lafran Pane, Iqbal Pane (kanan) saat Peringatan 72 tahun HMI dan syukuran pengangkatan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional di Jakarta, Selasa (5/2/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (tengah) menerima penyematan kain ulos oleh Ketua Dewan Penasihat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Akbar Tandjung (kiri) dan anak pendiri HMI Lafran Pane, Iqbal Pane (kanan) saat Peringatan 72 tahun HMI dan syukuran pengangkatan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional di Jakarta, Selasa (5/2/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menyatakan komitmennya menggenjot pembangunan infrastruktur di Indonesia untuk memacu daya saing nasional.

Hal tersebut dikemukakan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan ketika menghadiri syukuran 72 tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Selasa (5/2/2019).

Menurutnya, dampak pembangunan infrastruktur tidak akan dinikmati dalam jangka pendek tetapi jangka panjang.

"Ada yang menymapaikan pak kami tidak setuju dengan jalan tol. Kami tidak makan jalan tol. Yang suruh makan jalan tol siapa. Makan semen sama aspal sakit perut," kata Jokowi ringan.

Dia menjelaskan, sejak 1978, Indonesia sudah memiliki tol Jagorawi sepanjang 50 km. Namun, 40 tahun kemudian, Jokowi mengungkapkan Indonesia hanya mampu membangun jalan tol sepanjang 780 km.

"Selama 40 tahun kita hanya membangun [jalan tol] 780 km. China sudah membangun 280.000 km. Ini pasti ada yang salah dari kita ini," tekannya.

Untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara-negara lain, dia menegaskan pemerintah tidak memiliki jalan lain selain terus menggenjot daya saing nasional melalui ppembangunan infrastruktur.

Berdasarkan data yang dimilikinya, pemerintah sudah membangun dan mengoperasikan jalan tol sepanjang 742 km.

Hingga akhir tahun ini, dia menargetkan pemerintah mampu menyelesaikan dan mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.854 km.

"Meskipun jauh dari 280.000 km [jalan tol di China], paling tidak harus mengejar angka-angka yang lebih baik," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper