Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gagal Cegah Penyimpangan Sukuk 1MDB, Malaysia Denda Deloitte

Komisi Sekuritas Malaysia (SC) mengenakan denda senilai 2,2 juta ringgit (Rp7,56 miliar) kepada Deloitte karena gagal untuk segera melaporkan penyimpangan dalam penjualan obligasi syariah senilai 2,4 miliar ringgit yang mungkin memiliki efek material pada kemampuan 1MDB untuk membayar kreditor.
Gedung kantor Deloitte/The Malaysian Reserve
Gedung kantor Deloitte/The Malaysian Reserve

Bisnis.com, JAKARTA – Malaysia memberlakukan denda maksimum pada Deloitte PLT karena pelanggaran terkait penerbitan obligasi oleh 1MDB.

Komisi Sekuritas Malaysia (SC) mengenakan denda senilai 2,2 juta ringgit (Rp7,56 miliar) kepada Deloitte karena gagal untuk segera melaporkan penyimpangan dalam penjualan obligasi syariah senilai 2,4 miliar ringgit yang mungkin memiliki efek material pada kemampuan 1MDB untuk membayar kreditor.

Deloitte adalah auditor untuk unit 1MDB Bandar Malaysia Sdn, penerbit sukuk, dan 1MDB Real Estate Sdn untuk tahun keuangan yang berakhir pada Maret 2015 dan 2016.

"SC menemukan pelanggaran serius yang dilakukan oleh Deloitte, karena telah gagal untuk melepaskan kewajiban hukumnya," ungkap komisi tersebut dalam e-mail, seperti dikutip Bloomberg.

Perusahaan pembangunan strategis milik pemerintah, 1 Malaysia Development Bhd., telah menggunakan banyak auditor kelas atas dunia termasuk KPMG dan Ernst & Young. 1MDB mulai mendatangkan investasi ke negara, tetapi saat ini telah menjadi pusat investigasi di seluruh dunia mengenai dugaan skandal korupsi dan pencucian uang.

Denda Maksimum

Dalam pernyataannya, regulator sekuritas Malaysia mengatakan Deloitte tidak dapat mendapatkan cukup bukti untuk menentukan apakah uang yang masuk ke 1MDB dari, antara lain, hasil sukuk dapat dipulihkan.

Pelanggaran tersebut menyebabkan denda senilai 2 juta ringgit, jumlah maksimum yang diizinkan. Regulator memberlakukan denda tambahan 200.000 ringgit atas kegagalan Deloitte untuk mengirim salinan laporan keuangan Bandar Malaysia yang telah diaudit tahun 2015 dan 2016 kepada wali amanat sukuk tepat waktu.

Menteri Keuangan Lim Guan Eng mengatakan dalam tanggapan tertulis kepada parlemen pada bulan November bahwa manajemen baru 1MDB, yang diawasi oleh kementerian keuangan, juga sedang menyelidiki kesaksian yang diberikan oleh Tan Theng Hooi, mantan kepala Deloitte Malaysia.

Tan menyanggah pendapat auditor tentang transaksi keuangan 1MDB tahun 2013 dan 2014 kepada Komite Akun Publik parlemen, sebelum Deloitte mengatakan pada Juli 2017, bahwa laporan keuangan yang diaudit untuk tahun-tahun tersebut tidak boleh diandalkan.

Perwakilan untuk Deloitte tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar. Perusahaan mengatakan pada bulan November bahwa pihaknya bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang terkait dengan 1MDB.

"Kami mendukung profesionalisme, kualitas, kemandirian, dan etika kami dalam layanan yang kami sediakan," kata Deloitte Malaysia dalam pernyataan yang dikirimkan pada November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper