Bisnis.com, JAKARTA--Satuan Tugas Nusantara Polri menggandeng sejumlah kampus untuk memerangi informasi palsu atau hoaks yang marak beredar melalui media sosial menjelang Pemilu 2019.
Wakil Kepala Satgas Nusantara Brigjen Fadhil Imran mengungkapkan mahasiswa memiliki peranan cukup penting dalam mendinginkan suasana panas akibat peredaran hoaks yang semakin masif pada saat Pilpres dan Pileg 2019 nanti.
Dia juga optimistis generasi milenial masih bisa berpikir rasional untuk membantu Satgas Nusantara Polri dalam menangkal peredaran hoaks yang semakin marak di Indonesia.
"Mahasiswa saya harap tetap berperan aktif menjadi pendingin, mendinginkan dan berpikir rasional atas peredaran hoaks yang semakin marak," tuturnya, Rabu (16/1/2019).
Mantan Kapolres Jakarta Barat itu juga mengajak para mahasiswa agar tidak takut melaporkan informasi yang dirasa janggal dan berpotensi hoaks. Dia berpandangan bahwa informasi hoaks yang beredar masif di masyarakat dapat memecah belah bangsa, khususnya mengganggu pesta demokrasi yang akan digelar pada 17 April 2019 nanti.
"Laporkan jika ada konten di media sosial diduga mengandung berita-berita bohong yang dapat memecah belah bangsa ini dan dapat mengganggu rasa aman," katanya.
Secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan mahasiswa adalah agent of change. Mahasiswa, ujarnya, menjadi garda terdepan dalam menangkal hoaks. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan membantu memberikan solusi atas peredaran hoaks di Indonesia.
"Sebagai generasi intelektual, kami perlu melibatkan mahasiswa untuk bersama-sama menangkal hoaks. Kampus dan mahasiswa kami harapkan menjadi agent of change untuk memberikan sosialisasi," ujar Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
