Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Umum Golkar Ungkap Cara Partai Koalisi Indonesia Kerja Menopang Pilpres 2019

Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto mengungkapkan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) akan berbagi peran dalam menunjang pasangan calon besutannya yaitu Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Bisnis-Aziz R
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Bisnis-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto mengungkapkan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) akan berbagi peran dalam menunjang pasangan calon besutannya yaitu Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Airlangga menyebut hal ini telah dibahas dalam pertemuan seluruh ketua umum parpol KIK dengan Presiden Joko Widodo di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 1 Oktober 1962 yang kini menjabat sebagai Menteri Perindustrian RI ini menyatakan strategi pertama yang akan dilakukan partai yaitu mengintegrasi Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

"Pembahasan terkait dengan progres dari masing-masing parpol dan juga terkiat kegiatan TKN dan TKD," ungkap Airlangga.

Hal ini merupakan salah satu cara memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di wilayah basis partai yang tergabung dalam KIK, walaupun setiap partai nantinya juga akan bersaing dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.

"Tentu nanti ada pembagian kosentrasi dari partai-partai di wilayah tertentu. Itu salah satu yang dibahas," tambahnya.

Strategi berikutnya, Airlangga memberikan gambaran bahwa tiap partai yang tergabung dalam KIK tengah menyamakan persepsi terkait isu yang dikawal oleh masing-masing parpol.

"Tentu berikutnya isu-isu, yang akan [parpol koalisi] samakan presepsi dalam kampanye ke depan. Terutama untuk menopang Pilpres," ungkap insinyur lulusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Seperti diketahui, parpol yang tergabung dalam KIK bukan merupakan kumpulan partai sejenis, sehingga penting untuk menyamakan persepsi atas isu yang dikawal oleh masing-masing parpol.

Parpol dalam KIK terdiri dari lima partai berbasis nasionalis yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golongan Karya (Golkar), NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Ditambah dua partai berbasis agama, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta dua partai yang mengklasifikasi dirinya sebagai pengawal aspirasi kaum muda, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

"Karena masing-masing partai ada [mengawal] isu tersendiri yang nanti akan dibuat lebih berbasis regional masing-masing yang juga akan menunjang Pilpres," ujar Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper