Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Jadikan Hasil Survei LSI Sebagai Pijakan Hadapi Pemilu 2019

Apabila PDIP benar-benar memenangi Pileg 2019, maka PDIP akan menjadi partai pertama yang mendobrak "kutukan juara bertahan" sejak era Reformasi.
Perwakilan PDIP usai menyerahkan formulir pendaftaran bacaleg di kantor KPU, Selasa (17/7)./JIBI-Muhammad Ridwan
Perwakilan PDIP usai menyerahkan formulir pendaftaran bacaleg di kantor KPU, Selasa (17/7)./JIBI-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI Denny JA) menjadi perhatian bagi partai tersebut untuk menghadapi Pemilu 2019.

"Hasil survei ini kami jadikan sebagai sebuah pijakan bahwa Pilpres dan Pileg 2019 adalah kontestasi gagasan, adu program, rekam jejak, dan ini merupakan investasi politik yang kami lakukan selama bertahun-tahun," ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, Selasa (8/1/2019).

Adapun hasil survei yang baru dirilis itu menyebutkan PDIP menjadi partai paling berpotensi memenangkan Pileg 2019. Alasannya, elektabilitas PDIP selalu di atas rata-rata partai lain dalam 5 bulan terakhir dan jarak suara PDIP dengan partai yang menjadi runner-up pun selalu terpaut di atas 10% selama 5 bulan terakhir.

Alhasil, apabila PDIP benar-benar memenangi Pileg 2019, maka PDIP akan menjadi partai pertama yang mendobrak "kutukan juara bertahan" sejak era Reformasi.

Sejak Pileg 1999, belum ada partai yang bisa mengklaim dirinya sebagai juara bertahan. PDIP yang memenangi Pileg 1999 harus mengakui kedigdayaan Golongan Karya (Golkar) pada 2004.

Setelah itu, populernya nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sanggup membawa Partai Demokrat yang juga tengah naik daun menjadi jawara pada 2009, sebelum akhirnya kembali dimenangkan PDIP pada Pileg 2014.

Sejak Agustus 2018, PDIP mengawali elektabilitas sebesar 24,8%. Selanjutnya, pada September 2018, elektabilitasnya naik menjadi 25,6%, dan mencatatkan elektabilitas tertinggi pada Oktober 2018, yaitu 28,5%.

Pada November 2018, elektabilitas PDIP kembali turun menjadi 25,4%. Tetapi, pada Desember 2018, kembali naik ke kisaran 27,7%.

Adapun Gerindra yang berada di posisi kedua memiliki elektabilitas tertinggi pada November 2018 di level 14,2%.

Pada periode Desember 2018, elektabilitas Gerindra sebesar 12,9%. Disusul oleh Golkar dengan 10% dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 6,9%.

Selain keempat partai di atas, partai lain disebut kesulitan mencapai parliamentary threshold atau batas bawah parlemen sebesar 4%.

Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki elektabilitas yang sama, yakni 3,3%. Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3%, NasDem 2,8%, Perindo 1,9%, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 1,8%.

Adapun Partai Garuda, Partai Berkarya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) masih harus bersaing untuk mendapatkan suara di atas 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper