Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diancam China, Taiwan Minta Dukungan Internasional

Presiden Republik China (Taiwan) Tsai Ing-Wen meminta dukungan internasional terkait ancaman Republik Rakyat China (RRC) yang tak segan menggunakan kekuatan militer dalam proses reunifikasi China.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri acara makan malam di Kamar Dagang Amerika (AmCham), di Taipei, Taiwan 21 Maret 2018./Reuters
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri acara makan malam di Kamar Dagang Amerika (AmCham), di Taipei, Taiwan 21 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Republik China (Taiwan) Tsai Ing-Wen meminta dukungan internasional terkait ancaman Republik Rakyat China (RRC) yang tak segan menggunakan kekuatan militer dalam proses reunifikasi China.

Komentar Tsai muncul beberapa hari setelah Presiden RRC Xi Jinping mengatakan, tak seorang pun bisa mengubah fakta bahwa Taiwan bagian dari China dan baik Taiwan maupun RRC perlu mengupayakan reunifikasi.

Tsai berharap masyarakat internasional melihat ancaman RRC sebagai persoalan serius. Oleh karena itu, Taiwan meminta bantuan dukungan internasional atas persoalan ini.

Tsai menekankan, jika komunitas dunia tidak mendukung, negara demokrasi seperti Taiwan bakal terancam.

"Kita perlu bertanya, negara mana lagi berikutnya [yang akan terancam]," imbuh Tsi seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (5/1/2019).

Pada Rabu (2/1/2019), Presiden Xi menyatakan RRC memilki hak untuk menggunakan kekuatan militer agar Taiwan berada di bawah kendali RRC.

Kendati demikian, RRC tetap mengupayakan jalan damai dalam proses reunifikasi China.

Tsai menanggapi, Taiwan tidak akan menerima prinsip "Satu Negara, Dua Sistem" dengan RRC. Dia menekankan, negosiasi lintas-selat dilakukan dalam hierarki antarpemerintah.

Di samping itu, tindakan intimidasi politik yang dilakukan RRC tidak akan membantu hubungan kedua belah pihak.

Untuk diketahui, Taiwan adalah masalah RRC yang paling sensitif dan diklaim Beijing sebagai wilayak sakralnya.

Tekanan kepada Taiwan meningkat sejak Tsai terpilih sebagai presiden pada 2016. Tsai berasal dari Partai Progresif Demokratik, partai yang memperjuangkan kemerdekaan Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper