Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Proyek Jalan Raya, Singapura Akan Bongkar Pemakaman Tua

Rencana ini mendapat penolakan dari sejumlah kelompok yang berupaya menyelamatkan salah satu peninggalan terakhir yang tersisa di kota modern ini.
Changi Airport, Singapura/skift.com
Changi Airport, Singapura/skift.com

Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintah Singapura berencana membebaskan lahan dan menutup 4.000 kuburan di komplek pemakaman Bukit Brown untuk proyek jalan raya.

Rencana ini mendapat penolakan dari sejumlah kelompok yang berupaya menyelamatkan salah satu peninggalan terakhir yang tersisa di kota modern ini.

Dilansir Reuters, pemakaman yang dikelilingi oleh taman dan gedung bertingkat tinggi ini memiliki sekitar 100.000 kuburan, termasuk kuburan ratusan imigran China. Pemakaman ini juga dianggap sebagai peninggalan penting dari pendudukan Jepang dan Perang Dunia II.

Meskipun pemakaman telah ditutup untuk penguburan hampir 50 tahun yang lalu, orang-orang masih mengunjungi kuburan leluhur mereka ini. Tetapi, ritual ini akan segera berakhir karena Bukit Brown akan ditutup dan dibangun perumahan di atasnya pada tahun 2030.

Darren Koh, relawan kelompok advokasi All Things Bukit Brown mengatakan komplek pemakaman ini sudah seperti museum hidup di Singapura. Adapun kelompok advokasinya` telah memandu wisatawan yang berkunjung ke pemakaman sejak 2011.

"Kami kehilangan banyak sejarah dan warisan di kuburan-kuburan lain yang digusur, jadi kami terpaksa bertindak untuk menyelamatkan Bukit Brown," katanya, seperti dikutip Reuters.

Dengan sekitar 5,6 juta penduduk Singapura, yang luasnya hanya 60% luas New York, dan dengan populasi yang diperkirakan tumbuh menjadi 6,9 juta pada tahun 2030. Singapura mulai kehabisan ruang terbuka.

Negara ini telah lama mereklamasi tanah dari laut, dan berencana untuk memindahkan lebih banyak transportasi, utilitas, dan penyimpanannya di bawah tanah untuk membebaskan ruang untuk perumahan, kantor, dan tanaman hijau. Termasuk menutup puluhan pemakaman untuk dijadikan rumah dan jalan raya.

"Perencanaan untuk penggunaan lahan jangka panjang di lahan Singapura yang terbatas sering mengharuskan kita untuk membuat keputusan yang sulit," kata Otoritas Pengembangan Kota (URA) dan Otoritas Transportasi Darat (LTA) Singapura dalam sebuah pernyataan.

Bukit Brown telah diperuntukkan untuk penggunaan perumahan sejak 1991, dan sementara pemerintah berkomitmen untuk mempertahankan dan melindungi warisan alam dan bangunan, mereka juga perlu menyeimbangkannya dengan kebutuhan lain seperti perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper