Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Meninggal Dunia Akibat Tsunami Selat Sunda 431 Orang

BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 431 orang.
Warga menjemur baju di daerah terdampak tsunami Selat Sunda, di Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Warga menjemur baju di daerah terdampak tsunami Selat Sunda, di Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 431 orang.

"Tim pencarian dan pertolongan gabungan terus mencari korban yang berada di bawah puing-puing material hanyutan tsunami," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/12/2018).

Sutopo mengatakan tim pencarian dan pertolongan gabungan menemukan jenazah korban di sekitar pantai Pandeglang dan Serang.

Selain korban meninggal, 15 orang juga dilaporkan masih hilang, sementara 7.200 orang lainnya mengalami luka-luka dan 46.646 orang mengungsi di berbagai tempat yang tersebar.

"Penanganan pengungsi terus dilakukan dengan mengirimkan bantuan logistik. Tiga helikopter BNPB hilir mudik mengirim bantuan ke beberapa desa di Kecamatan Sumur, Pandeglang," jelasnya.

Sementara itu, tsunami di Selat Sunda juga menyebabkan kerusakan terhadap sejumlah sarana dan prasarana yaitu 1.527 rumah rusak berat, 70 rumah rusak sedang dan 181 rumah rusak ringan.

Selain itu, 78 penginapan dan warung, 434 perahu dan kapal serta beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

Tsunami Selat Sunda yang diduga akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau terjadi pada Sabtu (22/12/2018).

Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper