Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ma'ruf Amin: Tangani Isu Kebencanaan Perlu Doa dan Kerja Keras

Calon Wakil Presiden pasangan nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menyerukan penguatan doa dan kerja keras dalam menangani masalah bencana di Indonesia.
Warga menjemur baju di daerah terdampak tsunami Selat Sunda, di kawasan Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Warga menjemur baju di daerah terdampak tsunami Selat Sunda, di kawasan Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden pasangan nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menyerukan penguatan doa dan kerja keras dalam menangani masalah bencana di Indonesia.

Hal itu merupakan upaya lahiriah dan bathiniah ujar Ma'ruf Amin  di sela salat gaib dan istighosah untuk korban tsunami Selat Sunda, di Labuhan, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12). Kegiatan itu berlangsung di Pondok Pesantren Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu).

"Saya sangat bersyukur, selain bantuan terhadap korban bencana, usaha lahiriah, melalui berbagai upaya termasuk peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya tsunami, juga kita melakukan penangkalan melalui pendekatan kepada Allah. Jadi saya sangat mendukung upaya seperti itu, upaya lahiriah dan batiniah," ujar Ma'ruf Amin, di Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12/2018).

Terkait dengan kerja penanganan pascabencana Tsunami Selat Sunda, Ma'ruf Amin sebelumnya sudah mengunjungi sejumlah lokasi pengungsian dan menilai penanganan sudah berlangsung baik.

"Kalau itu terjadi, tentu kita harapkan upaya perbaikan mencukupi kebutuhan makan minum obat, selimut, dan buang air terutama, bisa diatasi," tuturnya.

Ma'ruf Amin menyatakan hal pertama yang harus dipahami adalah kondisi geografis Indonesia yang memang berada di wilayah rawan bencana. Kondisi Indonesia, lanjutnya, mirip dengan Jepang yang juga mengalami banyak bencana gempa serta tsunami.

"Jadi memang negara kita ini negara yang berada di daerah-daerah yang banyak [rawan] bencana. Karena strukturnya, ada lempengan-lempengan, yang kemudian (bencana) bisa terjadi," paparnya.

Namun, Ma'ruf menyayangkan adanya laporan bahwa alat-alat deteksi dini bencana dicuri ataupun dirusak.

"Masyarakat kita tidak menghargai sesuatu yang sebenarnya sangat diperlukan untuk bisa memberikan peringatan dini," ujarnya.

Ke depan, Ma'ruf menilai bahwa anggaran penanggulangan bencana memang perlu diperbesar. Dasarnya adalah pengetahuan tentang kondisi Indonesia yang berada di wilayah rawan bencana itu.

"Kemudian juga ada berbagai usulan agar ada edukasi terhadap masyarakat kita, terhadap para pelajar untuk diberikan pelajaran mengenai penanggulangan bencana. Karena kita memang daerah bencana. Itu saya kira semua usul positif dan saya mendukung," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper