Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Lakukan Kunjungan Kejutan ke Pasukan AS di Irak

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan Natal kejutan ke pasukan AS di Irak pada hari Rabu (26/12/2018)
Trump kunjungi tentara AS di Irak/Reuters
Trump kunjungi tentara AS di Irak/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan Natal kejutan ke pasukan AS di Irak pada hari Rabu (26/12/2018)

Ini merupakan perjalanan pertamanya ke zona konflik dalam hampir dua tahun pemerintahannya, setelah mengumumkan penarikan pasukan AS dari Suriah.

Dilansir Reuters, Air Force One mendarat di Pangkalan Udara Al Asad di sebelah barat Baghdad setelah penerbangan dari Washington dengan ibu negara Melania Trump, sekelompok kecil ajudan dan agen Dinas Rahasia AS, serta sejumlah wartawan.

Trump telah menyita perhatian dari kalangan militer AS karena tidak mengunjungi pasukan AS di zona konflik sejak menjabat pada Januari 2017, terutama setelah ia membatalkan perjalanan ke pemakaman Perang Dunia I di Prancis bulan lalu karena hujan.

Sementara tidak ada kekerasan skala penuh di Irak sejak ISIS menderita serangkaian kekalahan tahun lalu, sekitar 5.200 tentara AS melatih dan mendampingi pasukan Irak yang masih melakukan kampanye melawan kelompok militan.

Dalam perjalanan pulang dari Irak, Trump akan berhenti untuk mengunjungi pasukan di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.

Trump sedang mencari beberapa berita utama positif setelah berhari-hari kekacauan atas keputusannya untuk menarik semua pasukan AS dari Suriah, menarik setengah pasukan berjumlah 14.000 orang di Afghanistan, dan memecat Menteri Pertahanan James Mattis dua bulan lebih awal lebih awal karena mengkritik kebijakannya.

Banyak anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat menumpuk cemoohan terhadap Trump atas perintah mendadaknya minggu lalu untuk menarik pasukan dari Suriah.

Saat singgah di Irak, ia beralasan menarik menarik 2.000 tentara dari Suriah karena telah mengalahkan para militan dari ISIS.

"Kami menginginkan perdamaian dan cara terbaik untuk memiliki perdamaian adalah melalui kekuatan," kata Trump kepada pasukan dengan mengenakan seragam kamuflase di hanggar saat ia mengakhiri kunjungannya, seperti dikutip Bloomberg.

Dia mengatakan beberapa pasukan saat ini dapat kembali ke rumah dan bertemu keluarga mereka.

"Kehadiran kami di Suriah tidak terbuka dan itu tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi permanen," tambahnya.

Para kritikus Trump mengatakan bahwa pertarungan masih jauh dari selesai dan penarikan pasukan tersebut akan membuat pasukan sekutu dalam kesulitan.

Mattis merupakan salah satu yang vokal mengungkapkan kritik. Dia mengatakan dalam surat pengunduran diri pekan lalu bahwa pandangannya tidak sejalan dengan pandangan presiden, terutama dalam hal perlakuan terhadap sekutu AS.

Mattis telah berencana mengundurkan diri pada akhir Februari tetapi Trump memecatnya per 1 Januari setelah surat pengunduran dirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper