Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intelijen Sebut Aktivitas Peretasan China ke AS Meningkat. Terkait Cloudhopper?

Robert E Joyce, pejabat National Security Agency (NSA) yang juga pakar keamanan cyber mengungkapkan target aktivitas peretasan tersebut adalah infrastruktur penting di AS.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Pejabat tinggi intelijen AS mengatakan bahwa aktivitas cyber China di Amerika Serikat meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Robert E Joyce, pejabat National Security Agency (NSA) yang juga pakar keamanan cyber mengungkapkan target aktivitas peretasan tersebut adalah infrastruktur penting di AS.

Rob menilai aktivitas cyber tersebut dimungkinkan merupakan upaya awal mempersiapkan serangan mengganggu di masa depan.

"Kamu akan khawatir bila mereka [China] membuat langkah awal [peretasan] terhadap infrastruktur penting dan mencoba melakukan operasi mengganggu," ujar Rob dalam konferensi keamanan cyber, Wall Street Journal, Selasa (11/12/2018).

Mantan penasihat keamanan cyber Gedung Putih untuk Presiden Donald Trump ini tidak menjelaskan lebih lanjut infrastruktur apa yang menjadi incaran.

Tetapi juru bicara NSA menjelaskan pada waktu terpisah, Rob mengacu pada serangan digital terhadap sektor energi, keuangan, transportasi, dan layanan kesehatan di AS.

Komentar tersebut penting karena keluhan AS tentang peretasan yang dilakukan China tadinya hanya fokus pada spionase dan pencurian kekayaan intelektual, bukan upaya untuk mengganggu infrastruktur penting.

Di sisi lain, China berulang kali membantah tuduhan AS soal peretasan atau serangan cyber.

Secara terpisah Kejaksaan AS juga tengah bersiap untuk mengungkap babak baru tuduhan tindak pidana peretasan yang melibatkan China.

Sidang ini merupakan tindak lanjut dari Kongres AS yang sedang menyelidiki dugaan peningkatan aktivitas peretasan China, dan diharapkan dapat mengungkap keterlibatan China dalam operasi spionase dunia maya yang dikenal dengan nama Cloudhopper.

Cloudhopper dikenal sebagai peretas atau hacker yang beroperasi sejak awal 2017. Targetnya perusahaan penyimpanan data, perusahaan software layanan cloud yang menyimpan data untuk perusahaan AS dan lembaga pemerintah, serta penyedia layanan teknologi berikut pelanggannya.

Pejabat senior Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan Departemen Kehakiman AS dijadwalkan untuk bersaksi pada Rabu (12/12/2018) di sidang Senat AS tentang "Spionase Non-Tradisional China Melawan Amerika Serikat: Ancaman dan Respons Kebijakan Potensial."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper