Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat AS Melintasi Udara Ukraina Sebagai Bentuk Dukungan

Satu pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat melintasi wilayah udara Ukraina kemarin dalam satu misi untuk menunjukkan dukungan kepada Kiev setelah insiden penyitaan kapal oleh Rusia akhir bulan lalu.
Bendera Amerika Serikat/Investingnews.com
Bendera Amerika Serikat/Investingnews.com

Bisnis.com, JAKARTA  - Satu pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat melintasi wilayah udara Ukraina kemarin dalam satu misi untuk menunjukkan dukungan kepada Kiev setelah insiden penyitaan kapal oleh Rusia akhir bulan lalu.

"Hari ini, Amerika Serikat dan sekutu melancarkan sebuah penerbangan luar biasa di bawah perjanjian udara terbuka. Penerbangan ini dilakukan untuk menegaskan komitmen AS atas Ukraina dan negara-negara rekan lainnya," menurut pernyataan Kementerian Pertahanan AS sebagaimana dikutip CNN.com, Jumat (7/12/2018).

Perjanjian Keterbukaan Udara memang dibentuk untuk menjamin transparansi militer melalui penerbangan observasi tak bersenjata melintasi setiap 34 negara yang menandatangani kesepakatan tersebut.

Pentagon menyatakan bahwa militer Ukraina meminta AS melakukan penerbangan tersebut. AS pun menerbangkan pesawat OC-135 mereka yang juga membawa pemantau dari Kanada, Jerman, Prancis, Inggris, Rumania, dan Ukraina.

Ini adalah penerbangan "luar biasa" pertama di bawah Perjanjian Keterbukaan Udara sejak 2014 lalu. Penerbangan tersebut hanya dilakukan ketika ada situasi tak biasa.

Penerbangan ini dilakukan sekitar sepekan setelah terjadi konfrontasi antara kapal Ukraina dan Rusia di Laut Hitam pada 25 November lalu. Saat itu, Rusia melepaskan tembakan dan menyita tiga kapal Ukraina yang mereka tuding memasuki wilayah Moskow. Namun, Ukraina mengklaim bahwa kapal tersebut ditembaki setelah awak memutuskan untuk menjauh dan kembali ke pelabuhan di Odesa.

Insiden itu dikhawatirkan dapat memicu kembali perang antara kedua negara setelah Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 lalu. Tak lama setelah insiden tersebut, Ukraina mencanangkan darurat militer, langkah yang membuat Putin "sangat khawatir."

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko menyebut bahwa kini negaranya terancam terlibat perang terbuka dengan Rusia.

"Negara ini dalam ancaman akan terlibat perang terbuka dengan Rusia," kata Petro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper