Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Penembakan di Nduga Masih Trauma, Keluarga Belum Diizinkan Menemui

Aparat keamanan belum mengizinkan pihak keluarga, termasuk wartawan untuk melihat secara dekat tiga korban selamat dari penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang sudah berhasil dievakuasi dari Kabupaten Nduga ke RSUD Wamena di Jayawijaya.
Keluarga korban penembakan menunggu kabar di Wamena, Papua, Selasa (4/12/2018). Sebanyak 31 karyawan PT Istika Karya diduga tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua pada 2 Desember lalu./Antara
Keluarga korban penembakan menunggu kabar di Wamena, Papua, Selasa (4/12/2018). Sebanyak 31 karyawan PT Istika Karya diduga tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua pada 2 Desember lalu./Antara

Bisnis.com, WAMENA -  Korban penembakan di Nduga, Papua, dikabarkan masih berada dalam kondisi trauma.  

Aparat keamanan belum mengizinkan pihak keluarga, termasuk wartawan untuk melihat secara dekat tiga korban selamat dari penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang sudah berhasil dievakuasi dari Kabupaten Nduga ke RSUD Wamena di Jayawijaya.

Korban yang selamat dan pada Selasa (4/12) sudah dievakuasi itu belum bisa dijenguk karena alasan trauma.

Yohanis Tappi, keluarga salah satu korban selamat saat ditemui di RSUD Wamena, Rabu (5/12/2018), mengatakan dari informasi yang diterima, keponakannya yang bernama Jefri ditembak oleh KKB di bagian kaki.

"Sejak kemarin sampai jam dua tadi malam, saya menghadap ke Polres minta 10 detik saja untuk ketemu, tetapi tidak diizinkan. Mereka bilang kalau bisa besok pagi atau siang baru bisa ketemu," katanya.

Pihak keluarga merasa lega sebab berdasar informasi yang diterima dari petugas medis, peluru yang bersarang di tubuh korban sudah berhasil dikeluarkan.

"Kami dari keluarga bersyukur karena tadi malam peluru sudah berhasil dikeluarkan," katanya.

Menurut Yohanis keponakannya bekerja di Jembatan, di Distrik Yal, yang ditangani PT Istaka.

"Saya ingin melihat secara dekat kondisinya dan menyampaikan kepada keluarga di Toraja, tetapi dari pihak Polres belum diizinkan. Bukan saya saja, sebab dari tiga keluarga korban yang lain juga belum diizinkan satu pun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper