Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mikhail Gorbachev Puji Peran George H.W. Bush Akhiri Perang Dingin

Mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev memuji peran mendiang George Herbert Walker Bush dalam mengupayakan berakhirnya Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Presiden ke-41 Amerika Serikat George H.W. Bush (kiri) dan mantan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev (kanan) usai pertemuan bilateral di Moskwa pada 31 Juli 1991./Reuters-Rick Wilking
Presiden ke-41 Amerika Serikat George H.W. Bush (kiri) dan mantan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev (kanan) usai pertemuan bilateral di Moskwa pada 31 Juli 1991./Reuters-Rick Wilking

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev memuji peran mendiang George Herbert Walker Bush dalam mengupayakan berakhirnya Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Gorbachev juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Presiden ke-41 AS yang meninggal pada Jumat (30/11/2018) di usianya yang ke-94 tahun. Dia adalah ayah Pesiden AS ke-43, George Walker Bush.

"Banyak dari kenangan saya yang berkaitan dengan beliau. Kami bekerja sama selama bertahun-tahun untuk mencapai perubahan besar," kata Gorbachev pada Sabtu (1/12/2018) dikutip dari kantor berita Rusia Interfax sebagaimana diberitakan Reuters.

"Waktu itu adalah masa-masa sulit yang memerluman tanggung jawab besar. Hasilnya adalah berakhirnya perang dingin dan perang senjata nuklir," sambungnya.

Gorbachev juga menyampaikan pujian atas kontribusi Bush atas capaian bersejarah tersebut. Dalam keterangannya, dia menyampaikan bahwa Bush adalah rekan sejati.

Bush dan Gorbachev adalah dua sosok yang berperan besar dalam berakhirnya Perang Dingin. Kedua negara melakukan diskusi sebelum keruntuhan Uni Soviet pada 1991 dan menandatangani perjanjian pembatasan senjata nuklir.

Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis yang biasa disebut START I berisi aturan yang mengharuskan kedua negara memangkas jumlah senjata nuklir jarak jauh.

Perjanjian itu merupakan kesepakatan pertama yang mengatur pembatasan senjata nuklir kedua negara secara signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters/Interfax
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper