Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres 2019: Timses Diharapkan Usung Kampanye Kebijakan Luar Negeri

Pilpres 2019: Timses Diharapkan Usung Kampanye Kebijakan Luar Negeri
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan KTT Ke-21 ASEAN-Cina di Pusat Konvensi Suntec, Singapura, Rabu (14/11/2018)./Antara
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan KTT Ke-21 ASEAN-Cina di Pusat Konvensi Suntec, Singapura, Rabu (14/11/2018)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Departemen Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Shafiah Muhibat menilai isu kebijakan luar negeri masih dianggap kurang menarik bagi tim kampanye calon presiden dan wakil presiden jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Kondisi ini, lanjut Shafiah, tidak terlepas dari kecenderungan mayarakat Indonesia yang lebih menaruh perhatian pada isu yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari seperti masalah kesejahteraan dan pendidikan.

"Kalau urusan politik luar negeri apa urusannya? Masyarakat kita punya kecenderungan tidak peduli pada isu yang tidak berkaitan langsung dengan mereka," kata Shafiah di Jakarta pada Rabu (21/11/2018).

Meski perkembangan teknologi informasi memungkinkan masyarakat mengakes pemberitaan dengan mudah, namun hal tersebut belum dibarengi dengan pemahaman yang dalam soal isu internasional dan kebijakan luar negeri Indonesia.

"Sekarang masyarakat bisa dengan mudah melihat perkembangan isu internasional di media sosial, mulai ada atensi dan ketertartikan. Tapi hal ini tidak selamanya diiringi dengan pemahaman yang benar," sambung Shafiah.

Menyiasati minimnya atensi tersebut, Shafiah menekankan perlunya inisiasi masing-masing tim kampanye pasangan capres dan cawapres dalam menaikkan isu kebijakan luar negeri dalam kampanye, termasuk isu internasional yang berkaitan dengan Indonesia.

"Salah satu caranya ya itu, apakah capres-cawapres mau menaikkan isu tersebut? Dan perlu Inisiasi dari mereka juga," ungkapnya.

Shafiah juga menyoroti peran penting media dalam mengedukasi publik perihal isu internasional. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa media adalah sumber informasi utama terkait isu tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper