Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan pemerintahnya berharap proses konsultasi dengan negara Asia Tenggara terkait kesepakatan kode etik (code of conduct) dalam sengketa Laut China Selatan bisa diselesaikan dalam tiga tahun. Kesepakatan itu diharapkan dapat mendorong perdagangan bebas di kawasan.
Li mengatakan hal itu dalam kunjungannya untuk menghadiri KTT Asean di Singapura, Selasa (13/11/2018). Pada kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan harapan Beijing untuk mencapai kesepakatan dalam penyelesaian sengketa dagang dengan Amerika Serikat
Agustus lalu, China dan 10 anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (Asean) sepakat untuk menyusun code of conduct sebagai kelanjutan negosiasi penyelesaian Laut China Selatan.
Sejumlah negara Asean dan China berbagi klaim atas sejumlah pulau di salah satu perairan tersibuk di dunia ini. Selama bertahun-tahun, pihak yang terlibat telah berdialog untuk mencegah eskalasi sengketa.
"China berharap COC bisa rampung dalam tiga tahun dan mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Li.
"China dan Asean akan sama-sama diuntungkan dalam proses ini. Kesepakatan COC juga akan membuat perdagangan bebas menjadi kondusif dan kepentingan setiap pihak dapat tercapai," sambungnya.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Jim Mattis mendesak China menghentikan operasi militer di Laut Cina Selatan. Kecaman itu dibalas China yang tidak terima AS mengirim kapal-kapal perang di dekat pulau-pulau yang diklaim Beijing.
Li juga berharap China dan 15 negara lain dapat menyelesaikan pakta perdagangan yang disebut Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) pada 2019. Kemajuan substantif yang besar diperkirakan akan tercapai dalam pertemuan di Singapura minggu ini.