Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Investigasi Tarif Otomotif Diserahkan ke Gedung Putih. Bea Masuk Mobil Siap Digulirkan

Departemen Perdagangan AS telah menyerahkan laporan hasil investigasiyang akan membuktikan apakah impor otomotif membawa ancaman keamanan nasionalkepada Gedung Putih.
Papan Bea Cukai AS dipasang di area berpagar kendaraan impor setelah tiba di Amerika Serikat di National City, California, AS, 27 Juni 2018. -REUTERS
Papan Bea Cukai AS dipasang di area berpagar kendaraan impor setelah tiba di Amerika Serikat di National City, California, AS, 27 Juni 2018. -REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA—Departemen Perdagangan AS telah menyerahkan laporan hasil investigasi yang akan membuktikan apakah impor otomotif membawa ancaman keamanan nasional, kepada Gedung Putih.

Hal itu disampaikan oleh dua orang sumber yang mengerti jalannya diskusi tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai hasil yang ditemukan oleh Kementerian Perdagangan.

“Presiden Donald Trump dijadwalkan beremu dengan anggota senior dari tim perdagangannya pada Selasa (13/11/2018) untuk mendiskusikan cara memberlakukan tarif [otomotif],” kata sumber tersebut, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (13/11/2018).

Saham-saham perusahaan otomotif, seperti General Motors Co. dan Ford Motor Co. pun langsung berjatuhan. Begitu pula saham produsen mobil asal Eropa yang terdaftar di AS, Fiat Chrysler Automobiles NV, turun 3%.

Sementara itu, saham Toyota Motor Corp. anjlok 2,8%, saham Nissan Motor Co. melemah 2,1%,   dan saham Honda Motor Co. turun 3,2% pada pukul 9.45 waktu setempat di Tokyo. Saham Hyundai Motor Co. juga turun 1,5% di Seoul.

Adapun pada Mei, Departemen Perdagangan AS pertama kali meluncurkan investigasi terhadap produk otomotif yang diimpor AS dengan alasan kepentingan keamanan nasional.

Investigasi itu menggunakan dasar hukum seksi 232 dari UU Ekspansi Perdagangan 1962, atau dasar hukum yang sama yang digunakan Trump untuk memberlakukan tarif baja dan aluminium pada awal tahun ini.

Adapun beberapa produk yang diselidiki termasuk di antaranya produk SUV, mobil vans, truk ringan, dan sejumlah komponen otomotif.

Selanjutnya, Departemen Perdagangan AS memiliki tenggat waktu hingga Februari 2019 untuk melaporkan hasil temuannya kepada Presiden Trump, yang memiliki kuasa untuk memberlakukan tarif apapun.

Jikalau impor otomotif tersebut terbukti membawa ancaman terhadap kepentingan nasional AS, tarif telah disiapkan yang besarnya hingga 25%. 

Sejauh ini, juru bicara Departemen Perdagangan masih menolak memberikan komentas dan staf di Gedung Putih juga belum memberikan respons.

Sebelumnya dalam jajak pendapat publik pada Juli, perusahaan dan pemerintah dari Eropa hingga Asia mengingatkan bahwa tarif yang diberlakukan untuk impor otomotif ke AS dapat merusak ekonomi AS, mengacaukan industri otomotif global, dan memperlebar jarak antara AS dan mitra-mitranya.

Namun, masih belum ada indikasi kapan Trump akan mengeluarkan keputusan final untuk melemparkan tarif otomotif tersebut. Sejauh ini, dia telah berulang kali mengeluhkan ketidaksabarannya melihat praktik perdagangan tidak adil yang dilaukan beberapa mitra dagang AS, seperti UE dan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper