Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Absen dari KTT Asean Pekan Ini

Para pemimpin Asia-Pasifik akan bergabung dengan kepala-kepala negara Asean pekan ini (1115 November 2018) di Singapura untuk merundingkan multilateralisme dan penyelesaian masalah konflik regional, seperti krisis Rohingya di Myanmar dan tensi wilayah di Laut China Selatan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump./Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Para pemimpin Asia-Pasifik akan bergabung dengan kepala-kepala negara Asean pekan ini (11–15 November 2018) di Singapura untuk merundingkan multilateralisme dan penyelesaian masalah konflik regional, seperti krisis Rohingya di Myanmar dan tensi wilayah di Laut China Selatan.

Adapun Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tidak hadir dan mengirimkan Wakil Presiden Mike Pence untuk menggantikannya.

“Wakil Presiden akan mewakili Presiden Donald Trump di KTT AS-Asean dan KTT APEC, di mana dia akan berbicara mengenai kepemimpinan AS dan menekankan komitmen kami untuk kebebasan, kesejahteraan ekonomi, dan keamanan di Indo-Pasifik,” kata Alyssa Farah, Juru Bicara Kantor Wakil Presiden AS, seperti dikutip dari pernyataan pers, Minggu (11/11/2018).

Padahal, dalam pertemuan itu, beberapa kekuatan dunia seperti China, Jepang, dan India akan berupaya mencari dukungan untuk menjaga sistem perdagangan multilateral di tengah-tengah meningkatnya agenda proteksionisme dari Negeri Paman Sam.

Selain itu, ketidakhadiran Trump pun memunculkan pertanyaan mengenai komitmen strategi regional yang ingin dikembangkannya untuk menyaingi China di kawasan Indo-Pasifik.

Selain Pence, beberapa pemimpin negara yang telah mengonfirmasi kehadiran adalah PM China Li Keqiang, Presiden Rusia Vladimir Putin, PM India Narendra Modi, dan PM Jepang Shinzo Abe. 

Adapun Li diharapkan bakal mencari dukungan untuk Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang masih dinegosiasikan, yaitu kesepakatan perdagangan bebas untuk negara-negara yang berkontribusi atas sepertiga PDB dunia, termasuk Indonesia, China, India, Jepang, dan Korea Selatan.

Sementara itu, AS tidak tergabung dalam RCEP dan bahkan Presiden Trump juga telah menarik negaranya keluar dari kesepakatan dagang bebas Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). Saat ini, AS masih dalam perundingan membicarakan pakta perdagangan dengan Korea Selatan dan Meksiko—Kanada.

Selain mengupayakan renegosiasi, AS juga berada di tengah perang dagang dengan China yang dikhawatirkan dampaknya dapat merugikan pasar global.

Oleh karena itu, China akan mengupayakan kesepakatan RCEP, untuk memperlihatkan bahwa negara-negara lain di dunia masih akan menjunjung globalisasi perdagangan walaupun AS menarik diri.

“[RCEP] akan menjadi sangat penting untuk memperdalam kerjasama regional, mengatasi unilateralisme dan proteksionisme, serta mempromosikan sistem perdagangan internasional yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan,” kata Asisten Menlu China Chen Xiaodong pekan lalu, seperti dikutip Reuters.

Selain itu, kehadiran Li Keqiang di Singapura juga dinilai dapat membawa kemajuan untuk memperbaiki hubungan dagang AS—China, dengan melanjutkan diskusi mengenai perselisihan dagang.

Namun demikian, sejauh ini masih belum jelas akankah Li dan Pence akan mengadakan pembicaraan terpisah di sela-sela KTT di Singapura untuk melancarkan perundingan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping pada akhir bulan ini di Buenos Aires, Argentina.

Adapun selanjutnya para pemimpin negara yang hadir di Singapura akan melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini untuk menghadiri Forum KTT APEC pada 17—18 November 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper