Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL: Asean Tak Boleh Lengah, China Janji Kurangi Tarif Impor

Berita mengenai janji Presiden China Xi Jinping untuk mengurangi tarif impor menjadi sorotan media massa hari ini, Selasa (6/11/2018).
Presiden China Xi Jinping (kanan) berinteraksi dengan Presiden AS Donald Trump didampingi Melania Trump. (Reuters)
Presiden China Xi Jinping (kanan) berinteraksi dengan Presiden AS Donald Trump didampingi Melania Trump. (Reuters)

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai janji Presiden China Xi Jinping untuk mengurangi tarif impor menjadi sorotan media massa hari ini, Selasa (6/11/2018).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:

Asean Tak Boleh Lengah. Eskalasi tensi dagang antara Amerika Serikat dan China yang dikhawatirkan dapat merusak momentum perdagangan global secara meluas, tampaknya tidak berlaku bagi perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Tenggara. (Bisnis Indonesia)

China Janji Kurangi Tarif Impor. Presiden China Xi Jinping berjanji akan mengurangi tarif impor, memperluas akses pasar, dan mengimpor lebih banyak produk dari luar negeri ketika membuka pameran perdagangan China International Import Expo 2018 di Shanghai, China, pada awal pekan ini. (Bisnis Indonesia)

Eropa Tunggu Outlook Terbaru. Perkiraan pertumbuhan ekonomi dari Komisi Eropa dan data Indeks Pembelian Manajer (PMI) dari sektor jasa untuk Zona Euro akan menambah kejelasan prospek pertumbuhan ekonomi Benua Biru setelah bergerak mengecewakan pada kuartal III/2018. (Bisnis Indonesia)

Presiden China Berjanji Turunkan Tarif Impor. China mulai menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan sengketa dagang dengan Amerika Serikat (AS). Presiden China Xi Jinping berjanji menurunkan tarif impor dan memperluas akses perdagangan ke China. (Kontan)

Sentimen Laporan Kinerja Gerus Kapitalisasi Perusahaan Global. Nilai pasar perusahaan-perusahaan global yang masuk dalam 10 besar perusahaan dengan kapitalisasi terbesar mengalami penurunan selama seminggu terakhir. Penurunan harga saham di pasar merupakan penyebab utamanya. (Kontan)

Bank Jepang Harus Merger. Kalangan perbankan di Jepang harus bersiap menghadapi kelesuan ekonomi di negeri matahari terbit itu. Salah satu cara untuk bisa terus bersaing maka harus bisa saling bersinergi. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper