Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Republik dan Partai Demokrat Saling Serang Jelang Pemilu Sela AS

Kurang dari dua hari menjelang Pemilu paruh waktu atau Pemilu sela, Presiden AS Donald Trump dari Partai Republik dan para pesaingnya dari Partai Demokrat terus saling serang untuk memengaruhi para pemilih.
Presiden AS Donald Trump menghadiri kampanye menjelang Pemilu sela di Pensacola International Airport, Florida, AS, Sabtu (3/11)./Reuters-Carlos Barria
Presiden AS Donald Trump menghadiri kampanye menjelang Pemilu sela di Pensacola International Airport, Florida, AS, Sabtu (3/11)./Reuters-Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA — Kurang dari dua hari menjelang Pemilu paruh waktu atau Pemilu sela, Presiden AS Donald Trump dari Partai Republik dan para pesaingnya dari Partai Demokrat terus saling serang untuk memengaruhi para pemilih.

Pasalnya, hasil Pemilu yang dijadwalkan digelar pada Selasa (6/11/2018) itu akan menentukan masa depan visi dan kebijakan Trump. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan bisa membuatnya dimakzulkan kalau Partai Demokrat berhasil menang.

Kedua pihak mengatakan jumlah pemilih akan menjadi kunci.

"Anda harus pergi ke tempat pemungutan suara pada Selasa dan Anda harus memilih," ujar Trump kepada para pendukungnya di Macon, Georgia, AS seperti dilansir Channelnewsasia.com, Senin (5/11).

Gairah untuk berpartisipasi dalam politik menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari tingkat partisipasi di beberapa negara bagian yang menerapkan pemungutan suara lebih awal.

"Ini semua tentang partisipasi," ujar Senator Chris Van Hollen.

Para ahli dan hasil berbagai jajak pendapat memperlihatkan Partai Demokrat berada di posisi yang jauh lebih baik untuk merebut kembali mayoritas di DPR.

Partai Republik diproyeksi bakal kehilangan kursi di Kongres pada Pemilu sela ini. Tetapi, ekonomi yang sehat cenderung mendukung petahana.

Jajak pendapat Washington Post-ABC News terbaru memberi kesan bahwa Partai Demokrat akan mempertahankan keunggulan untuk meraih kursi di DPR. Namun, Partai Republik masih memiliki harapan untuk mengambil keuntungan dari penilaian yang semakin positif terhadap ekonomi dan fokus Trump pada keamanan perbatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper