Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sutopo Ungkap 10 Destinasi Wisata Rawan Gempa, Ini Daftarnya

"Kesepuluhnya rawan bencana, tapi untuk gempa; Bangka Belitung dan Kepulauan Seribu tidak," kata Sutopo saat ditemui seusai acara Jurnalisme Ramah Bencana di Hotel Sari Pan Pasifik, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).
Wisatawan mengunjungi Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Wisatawan mengunjungi Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan delapan dari 10 destinasi wisata baru, atau yang kerap disebut Bali Baru, yang dicanangkan menjadi destinasi wisata prioritas pemerintah merupakan daerah rawan gempa bumi. Delapan daerah itu adalah Borobudur, Labuan Bajo, Bromo, Wakatobi, Mandalika, Danau Toba, Morotai, dan Tanjung Lesung.

"Kesepuluhnya rawan bencana, tapi untuk gempa; Bangka Belitung dan Kepulauan Seribu tidak," kata Sutopo saat ditemui seusai acara Jurnalisme Ramah Bencana di Hotel Sari Pan Pasifik, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).

Menurut Sutopo, daerah wisata rawan gempa bumi ini bukan berarti tak bisa menjadi destinasi wisata. Namun, pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata, harus berkoordinasi dengan BNPB untuk memasukkan poin-poin mitigasi bencana dalam rancangan penyusunan pembangunan 10 Bali Baru.

Sutopo mengakui, selama ini Kementerian Pariwisata belum berkoordinasi dengan BNPB terkait dengan rencana mitigasi di destinasi-destinasi prioritas. "Kami juga baru tahu kalau ada 10 Bali Baru," ujar Sutopo. Meski, ujar Sutopo, pihaknya sudah mensosialisasikan langkah-langkah prabencana di daerah yang dimaksud.

Persoalan perancangan mitigasi di daerah wisata prioritas ini, ujar Sutopo, harus menjadi perhatian serius. Sebab, bukan hanya menyangkut hajat hidup masyarakat lokal, tapi juga wisatawan domestik dan asing.

Sutopo pun meminta perencanaan mitigasi bencana di daerah terkait disusun di level pusat. "Selama ini hanya disusun di BPBD, mungkin bisa ditarik langsung ke atas," ujarnya. Ia pun berharap kajian untuk 10 daerah wisata itu lebih serius setelah terjadi komunikasi antara Kementerian Pariwisata dan BNPB.

Ihwal mitigasi bencana, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku telah menganggarkan dana khusus untuk kebencanaan. Dana yang dialokasikan ini disebut memiliki besaran Rp 100 miliar dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2018 dan telah dianggarkan kembali dalam RAPBN 2019.

Dana mitigasi bencana akan dialokasikan untuk penanganan saat bencana dan pasca-bencana. "Misalnya menjamin wisatawan mendapatkan transportasi ke terminal terdekat dan memperoleh hotel gratis pada hari-H bencana di lokasi bencana," kata Arief saat ditemuin di tempat yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper