Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Resmi Akui Jamal Khashoggi Tewas, Letjen Al-Assiri Dipecat

Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa wartawan Jamal Khashoggi tewas"dalam perkelahian di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (tengah) melakukan ibadah salat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (2/3)./Reuters-Beawiharta
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (tengah) melakukan ibadah salat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (2/3)./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa wartawan Jamal Khashoggi tewas"dalam perkelahian di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Pernyataan itu untuk pertama kalinya disampaikan pihak berwenang Saudi yang mengakui Khashoggi telah meninggal dunia setelah 17 hari menjadi polemik.

Terungkap pula bahwa Wakil Kepala Badan Intelijen Ahmed al-Assiri dan Penasihat Media Kerajaan Saud al-Qahtani, yang dikenal dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dipecat oleh Raja Salman.

Letnan Jenderal Ahmed al-Assiri adalah salah satu tokoh kunci di lingkaran dalam Putra Mahkota. Namanya meroket saat diangkat menjadi juru bicara Saudi dan koalisi pimpinan Saudi yang melancarkan perang di Yaman pada Maret 2015.

Selama dua tahun kemudian, dia menjalin kedekatan dengan Pangeran Mohammed bin Salman yang ketika itu menjabat sebagai menteri pertahanan dan menjadi arsitek perang di Yaman.

Jenderal Assiri fasih berbahasa Arab, Inggris, dan Prancis dan pintar menjelaskan argumen Saudi saat menjawab tuduhan bahwa militer Saudi semena-mena melakukan pengeboman di Yaman.

Pada Maret 2017, ia menghadiri konferensi internasional di London sebagaimana dikutip BBC.com, Selasa (23/10/2018).

Sejumlah pemrotes mencoba menahannya dan melempar telur ke arah Jenderal Assiri sebelum ia memberikan sambutan. Rekaman video memperlihatkan ia sangat marah dan menunjukkan jari tengah untuk mengirim "pesan provokatif" kepada para pemrotes.

Tak lama setelah kunjungan di London, dia diangkat menjadi wakil kepala badan intelijen Saudi.

Penunjukan sebagai orang nomor dua di badan intelijen dianggap sebagai penghargaan atas kariernya yang cemerlang di militer. Hal itu merupakan pencapaian yang luar biasa bagi seseorang yang berasal kota kecil Muhayil di Provinsi Assir, di Saudi barat. 

Pada dinas kemiliteran ini, Assiri dilaporkan pernah mengenyam pendidikan di akademi militer bergengsi, seperti di Sandhurst (Inggris), West Point (Amerika Serikat), dan St Cyr (Prancis).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper