Bisnis.com, JAKARTA—Pemimpian sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro meraih kemenangan gemilang di putaran pertama pemilihan presiden negaranya meski gagal memenuhi mayoritas yang dibutuhkan untuk menghindari putaran kedua.
Bolsonaro dilaporkan mendapatkan 46,93% suara dari 94% suara yang telah dihitung. Sedangkan berada di posisi kedua adalah pimpinan partai Pekerja Kiri, Fernando Haddad yang meraih 28% suara, komisi pemilu Brasil (TSE). Peraih suara terbanyak ketiga adalah Ciro Gomes dari Partai Buruh Demokrasi dengan raihan 12,5% suara.
Aturan Pilpres Brasil menyebutkan calon akan menang di Putaran I jika mampu mencapai suara mayoritas lebih dari 50%. Jika tidak ada yang meraih suara mayoritas, maka Pilpres Putaran II akan menampilkan dua kandidat peraih suara terbanyak.
Dengan hasil itu, maka Bolsonaro yang didukung lebih dari 46 juta suara akan berhadapan dengan Haddad pada Pilpres putaran kedua pada 28 Oktober mendatang.
"Beberapa minggu ke depan kontestasi politik akan gila-gilaan,” menurut prediksi Monica de Bolle, direktur Studi Amerika Latin di Universitas Johns Hopkins seperti dilaporkan The Guardian, Senin (8/10/2018).
Dia memperkirakan akan ada kampanye mengerikan di babak kedua. Kedua capres diperkirakan akan saling serang dengan kata-kata ang lebh kasar.
Pendukung Bolsonaro yang gembira berkumpul di luar rumah tepi pantai di Rio de Janeiro barat pada Minggu malam. Mereka merayakan hasil kemenangan dengan kembang api dan barbekyu.
Banyak dari mereka yang hadir mengenakan kaus oblong bertuliskan gambar Bolsonaro dan slogan "É melhor Jair acostumando!" yang berarti "Anda Bolso akan terbiasa!"
Brian Winter, kepala editor di Amerika Quarterly, mengatakan dukungan kolosal untuk Bolsonaro di banyak negara menunjukan dia sekarang berpeluang besar untuk mengalahkan Haddad.
"Jalan bagi Haddad untuk menutup celah itu terlihat hampir mustahil," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel