Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perangi Ekstremisme dan Terorisme, Arab Saudi Tahan 1.500 Orang dalam 3 Tahun

Pemerintah Arab Saudi menilai negara itu lebih baik dibandingkan Turki dalam hal menangani kritik. 
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman melambaikan tangan ke arah publik ketika bertemu dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Riyadh, Arab Saudi, pada 11 April 2017./Saudi Royal Court via Reuters
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman melambaikan tangan ke arah publik ketika bertemu dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Riyadh, Arab Saudi, pada 11 April 2017./Saudi Royal Court via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi menilai negara itu lebih baik dibandingkan Turki dalam hal menangani kritik. 
 
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan dia berupaya sebaik mungkin menjalankan perannya sebagai putra mahkota dan wakil Perdana Menteri (PM). 
 
"Jumlah orang yang kami tahan dalam tiga tahun terakhir terkait ekstremisme, terorisme, intelijen asing yang ingin masuk ke Arab Saudi dan memanfaatkan atau mengintimidasi orang-orang dengan menggunakan kebebasan berpendapat serta semacamnya adalah sekitar 1.500 orang," ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg yang dilansir Sabtu (6/10/2018).
 
Menurut MBS, Turki menahan jauh lebih banyak orang yakni mencapai 50.000 orang dalam periode yang sama.
 
Dia melanjutkan dari 1.500 orang tersebut, sebagian besar sama sekali tidak terkait dengan isu kebebasan berpendapat dan akan pulang ke rumah masing-masing setelah proses hukumnya selesai. 
 
Arab Saudi, terutama MBS, menjadi perhatian dunia ketika ada sejumlah aktivis perempuan yang ditahan. Ironisnya, MBS melakukan reformasi di negara itu seperti dengan membuka kembali bioskop di seluruh negeri, mencabut larangan mengemudi bagi perempuan, dan mendorong partisipasi perempuan yang lebih luas di berbagai sektor. 
 
Penahanan itu pun memicu ketegangan diplomatik dengan Kanada, yang mengkritik langkah tersebut. 
 
Para aktivis itu sebelumnya dikabarkan cukup aktif mengampanyekan kebebasan mengemudi bagi perempuan dan meminta diakhirinya sistem perwalian oleh para lelaki. Sistem perwalian mewajibkan perempuan untuk mendapatkan izin dari kerabat lelakinya sebelum melakukan aktivitas atau keputusan tertentu.
 
Hal ini berujung pada pembekuan transaksi perdagangan dan investasi baru dengan Kanada. Arab Saudi juga menarik duta besarnya dari Kanada dan memberikan waktu 24 jam bagi duta besar Kanada di Riyadh untuk kembali ke negaranya.
 
MBS menegaskan siapapun yang memiliki kaitan dengan intelijen untuk melawan Arab Saudi atau kelompok ekstremis dan teroris, berdasarkan informasi yang jelas dan akurat, akan menghadapi hukum di negara tersebut. 
 
"Kami mencoba menghapus ekstremisme dan terorisme tanpa memicu perang sipil, tanpa menghentikan negara untuk berkembang, dengan progres berkelanjutan di semua elemen. Jika ada harga yang kecil yang harus dibayar, maka itu lebih baik dibandingkan membayar utang yang lebih besar di kemudian hari," terangnya.
 
MBS juga mengharapkan Perang Yaman dapat selesai secepat mungkin dan bakal menekan Hizbullah, yang berada di belakang kelompok militan Houthi. 
 
"Ini adalah sesuatu yang berbahaya, tidak hanya bagi Arab Saudi tapi juga bagi seluruh dunia. Tidak ada negara yang ingin Hizbullah berada di selat yang dilewati 15% perdagangan dunia. Kami akan terus menekan mereka," tegasnya.
 
Arab Saudi menuding ideologi Iran sudah masuk ke beberapa bagian Yaman. Inilah yang membuat Arab Saudi terus menyerang Yaman dan memblokir pelabuhan penting di negara tetangganya itu.
 
Saat ini, Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dan sejumlah pejabat pemerintahan lainnya berada di pengasingan di Riyadh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper