Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Siap Tambah Investasi di SoftBank Jadi US$90 Miliar

Pemerintah Arab Saudi siap menambah investasi di SoftBank Group Corp melalui Public Investment Fund (PIF). 
Seorang pria berjalan melewati poster SoftBank di Tokyo, Jepang, pada 2015./Reuters-Thomas Peter
Seorang pria berjalan melewati poster SoftBank di Tokyo, Jepang, pada 2015./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi siap menambah investasi di SoftBank Group Corp melalui Public Investment Fund (PIF). 
 
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menyebutkan investasi yang dikucurkan PIF sudah mendekati US$400 miliar. Pihaknya menargetkan angka US$600 miliar pada 2020.
 
Saat ini, investasi di Arab Saudi masih di atas 50% dan sisanya di luar negara tersebut. Oleh karena itu, porsi investasi di luar negeri akan ditingkatkan pada tahun depan.
 
SoftBank, perusahaan investasi yang banyak menanamkan modal di sektor teknologi, sebelumnya mengumumkan upaya mengumpulkan dana hingga US$100 miliar. Aksi ini disebut sebagai SoftBank Vision Fund.
 
"Tentu saja [PIF masuk dalam pengumpulan dana SoftBank]. Kami adalah pencipta SoftBank Vision Fund. Kami punya 45% [saham di SoftBank]. Tanpa PIF, tidak akan ada SoftBank Vision Fund," ujarnya dalam wawancara kepada Bloomberg yang dilansir Sabtu (6/10/2018).
 
Rencananya, investasi yang bakal dikucurkan sebesar US$45 miliar. Dengan demikian, nantinya total dana yang disuntikkan PIF ke SoftBank menyentuh US$90 miliar. 
 
SoftBank dikenal memiliki ketertarikan dalam sektor teknologi, termasuk kendaraan otonom dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Selain mempunyai porsi saham di Uber dan Grab, perusahaan asal Jepang ini juga baru saja bekerja sama dengan Toyota dalam hal pengembangan teknologi transportasi.
 
MBS melanjutkan Arab Saudi dan SoftBank tengah memfinalisasi struktur investasi pembangkit listrik tenaga surya di Arab Saudi. Dengan demikian, proyek tersebut diharapkan dapat dimulai pada pertengahan 2019. 
 
Konstruksinya bakal dimulai tahun depan dengan kapasitas 2 gigawatt (GW), lalu berjalan bertahap dan pada 2020-2021 diharapkan sudah mencapai 4GW. Adapun rencana pengembangan 196GW lainnya akan disampaikan pada 2019.
 
Kesepakatan atas proyek ini sudah diteken pada Maret 2018 antara kedua pihak, ketika MBS melakukan kunjungan luar negeri ke AS dan sekaligus bertemu dengan CEO SoftBank Masayoshi Son.
 
Sementara itu, terkait investasi di Tesla, MBS mengaku belum ada rencana untuk menambah kepemilikan di perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk itu. 
 
"Ada banyak diskusi dengan banyak perusahaan, banyak perusahaan pembiayaan, tapi kami belum memberikan keterangan apapun dalam hal itu," terangnya.
 
Pada Agustus 2018, Musk menyampaikan dirinya tengah mempertimbangkan untuk membawa Tesla go private. PIF diklaim sebagai investor yang sudah bersedia untuk menjadi mitra dan menggelontorkan dana besar untuk membeli kembali saham publik yang beredar. 
 
Namun, pernyataan itu ditarik kembali beberapa pekan kemudian. Belakangan, ketahuan jika Musk dan PIF belum mencapai kesepakatan apapun ketika Musk mengumumkan rencana go private itu.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper