Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fahri: Pelemahan Rupiah Akan Koreksi Pertumbuhan Ekonomi

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan pelemahan nilai rupiah hingga mencapai Rp15.000 per dollar AS maka pemerintah harus mengoreksi pertumbuhan ekonomi dan sejumlah asumsi makro ekonomi.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah/ANTARA-Aprillio Akbar
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah/ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan pelemahan nilai rupiah hingga mencapai Rp15.000 per dollar AS maka pemerintah harus mengoreksi pertumbuhan ekonomi dan sejumlah asumsi makro ekonomi.

"Mau tak mau, target pertumbuhan ekonomi harus dikoreksi karena Rp15.000 sudah melewati ambang batas psikologis," kata Fahri mengomentari pelemahan nilai tukar tersebut,  Rabu (3/10).

Melemahnya rupiah, kata Fahri, juga berdampak kemana-mana termasuk penyusunan  RAPBN. Selain itu,semua gerak ekonomi juga akan terpengaruh.

Dalam kondisi demikian, menurut Fahri, pengusaha akan menghitung ulang soal rencana bisnisnya. Apalagi kalau bahan bakunya impor, tentu akan mengurangi impor.

“Selain itu pengusaha akan minta pemotongan pajak karena cost of production naik. Tentu berat sekali pengusaha sekarang ini," ujar wakil ketua DPR bidang kesejahteraan rakyat, katanya.

Disisi lain, katanya, pengusahan akan melakukan berbagai macam efisiensi guna menekan biaya operasi perusahaan.

"Termasuk mencari cara menurunkan biaya upah buruh yang selama ini menjadi momok. Karena selama inikan buruh terus menerus meminta kenaikan UMR," jelasnya.

Fahri tak membantah pengusaha bakal mendorong penggunaan barang-barang lokal. Karena memang langsung merasakan dampaknya. 

Menyinggung soal pertemuam IMF-World Bank, Fahri mengaku juga diundang menghadiri perhelatan even ini, namun kegiatan tersebut diyakini tak banyak pengaruhnya untuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper