Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Indonesia Tidak Sendiri dalam Menghadapi Bencana

Berbagai negara dari belahan dunia menawarkan bantuannya untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kiri) mengunjungi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018)./Biropers-Kris
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kiri) mengunjungi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018)./Biropers-Kris

Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai negara dari belahan dunia menawarkan bantuannya untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Banyaknya negara yang menunjukan kepeduliannya diungkapkan Presiden Joko Widodo melalui akun media sosial instagramnya hari ini.

“Dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Singapura Halimah Yacob, Presiden Uni Emirat Arab Khalifa Bin Zayed Al Nahyan, Sekjen PBB Antonio Guterres, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Presiden Bank Dunia  Jim Yong Kim, Perdana Menteri India Narendra Modi, sampai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dan lain-lain yang tak sempat saya sampaikan satu per satu,” tulis Jokowi dalam Instagramnya, Selasa (2/10/2018).

Jokowi mengungkapkan bahwa ungkapan belasungkawa dari berbagai negara tersebut mampu membesarkan hati Indonesia dalam menghadapi bencana alam ini.

Rasa empati yang ditunjukan oleh negara-negara tersebut menunjukan bahwa Indonesia tidak sendirian dalam menghadapi masa sulitnya.

Untuk diketahui, Saat ini, mekanisme panyaluran bantuan dikaji oleh BNPB dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di bawah koordinasi dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

Pemerintah membatasi bantuan internasional untuk penanganan pascabencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya hanya pada enam jenis bantuan.

Keenam perangkat itu adalah alat angkut udara untuk landas pacu 2.000 meter, tenda pengungsi, genset, instalasi pengolahan air, rumah sakit lapangan, dan tenaga medis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Rahayuningsih

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper