Bisnis.com, JAKARTA - BNPB mencatat gempa susulan masih terus berlangsung di Sulawesi Tengah sampai dengan hari ini, Sabtu (29/9/2018), pukul 17.00 WIB pascagempa 7,4 SR pada Jumat (28/9/2018).
Tercatat sebanyak 131 kejadian gempa susulan yang bersumber dari aktivitas sesar Palu-Koro. Dari jumlah tersebut hanya 5 kali kejadian gempa yang dapat dirasakan di beberapa titik dengan intensitas semakin menurun.
"Gempa-gempa besar pasti disertai gempa susulan. Dia perlu mencari keseimbangan. Itu normal. Apakah nanti ada potensi gempa yang lebih besar, itu tidak bisa diprediksi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
BNPB mencatat sebanyak 2,4 juta jiwa terdampak langsung gempa kekuatan di atas 6 modified mercalli intensity (MMI). Sementara daerah terdampak konsentrasi di 13 Kecamatan di Kabupaten Donggala dan 8 Kecamatan di Kota Palu.
"Terdampak bukan berarti mengalami kerusakan tapi merasakan guncangan," kata Sutopo.
"Donggala belum dapat info apapun karena komunikasi lumpuh total. Padahal daerah terdampak lebih luas daripada Palu."
Adapun data jumlah korban belum bisa terupdate karena sulitnya komunikasi. Data terakhir sampai pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 384 orang.
Sutopo menuturkan sebagian besar dari 384 korban tersebut akibat terdampak tsunami dan korban paling banyak ditemukan di Pantai Talise, Teluk Palu. Menurut laporan yang diterimanya, tsunami di wilayah tersebut mencapai sekitar 5-6 meter.
Sementara itu, sampai dengan pukul 16.00 WIB data pengungsi mencapai 16.732 orang yang tersebar di 24 titik di Palu.
"Belum semua pengungsi terima bantuan karena sulitnya akses dan kami juga masih fokus pencarian dan penyelamatan korban. Masyarakat harap sabar, pasti pemerintah beri bantuan. Bantuan akan terus kami dorong," kata Sutopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel