Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timses Jokowi Sebut Nama Koalisi Kubu Prabowo Sangat "Jadul"

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Raja Juli Antoni menanggapi nama koalisi kubu Prabowo.
(kiri ke kanan) Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate, Sekjen PSI Raja Juli Antoni dan Sekjen Partai Golkar Frederich Lodewijk Paulus berpose sebelum menggelar pertemuan di Gedung Joang, Jakarta, Sabtu (4/8/2018)./Antara-Wahyu Putro A
(kiri ke kanan) Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate, Sekjen PSI Raja Juli Antoni dan Sekjen Partai Golkar Frederich Lodewijk Paulus berpose sebelum menggelar pertemuan di Gedung Joang, Jakarta, Sabtu (4/8/2018)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Raja Juli Antoni menanggapi nama koalisi kubu Prabowo-Sandiaga Uno.

Kubu Prabowo menamai koalisi partai pengusungnya dengan Koalisi Indonesia Adil Makmur, dengan jargon ‘Adil Makmur Bersama Prabowo-Sandi.

“Nama koalisi Prabowo-Sandi, Koalisi Adil dan Makmur, sangat zaman dulu ['jadul']. Terdengar seperti zaman penataran P4  pada masa Orde Baru,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (19/9/2018).

Menurutnya, nama dan jargon tersebut akan sulit diterima di masyarakat, terlebih untuk generasi milenial, tidak seperti halnya Koalisi Indonesia Kerja yang dinilainya lebih konkret.

“Tidak konkret. Apa itu adil? Adil buat siapa? Makmur buat Prabowo dan Sandi sebagai orang kaya?” tuturnya.

Sementara itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan juga mengungkapkan hal serupa. Menurut Ace, nama tersebut tidak cocok untuk dilekatkan kepada kubu oposisi karena dinilai tidak mencerminkan kinerjanya

“Tidak menarik. Terlalu biasa. Tidak menggambarkan dan menunjukan penanda apa yang dilakukan capres-cawapres dan parpol pendukungnya,”pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper