Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Ajak Jepang Berdamai Soal Kepulauan Kuril

Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan perjanjian damai kepada Jepang terkait konflik perbatasan di Samudra Pasifik.
Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki aula untuk bertemu dengan kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden sesi terakhir, di Kremlin di Moskow./Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki aula untuk bertemu dengan kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden sesi terakhir, di Kremlin di Moskow./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan perjanjian damai kepada Jepang terkait konflik perbatasan di Samudra Pasifik.
 
Hal itu disampaikan Putin dalam sebuah sesi tanya jawab di Eastern Economic Forum di Vladivostok, Rusia.
 
"Mari menandatangani perjanjian damai sebelum akhir tahun ini, tanpa syarat apapun," ujarnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (12/9/2018).
 
Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe, yang juga hadir dalam sesi tanya jawab itu, tidak memberikan respons. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan Pemerintah Jepang masih belum menyampaikan respons apapun usai sesi tersebut.
 
Rusia dan Jepang saling mengklaim sebuah kepulauan di Samudra Pasifik sejak sekitar 70 tahun lalu alias sejak Perang Dunia II. Hal ini menjadi faktor penghambat tersendiri dalam hubungan kedua negara, termasuk dalam hal ekonomi.
 
Bagi Rusia, kepulauan itu disebut sebagai Kepulauan Kuril. Sementara itu, Jepang menyebutnya sebagai Northern Territories.
 
Kepulauan itu terletak di utara Pulau Hokkaido dan selatan Semenanjung Kamchatka. Rusia menguasai daerah itu sejak akhir Perang Dunia II. 
 
Sebelumnya, berdasarkan Perjanjian Shimoda pada 1855, Jepang mendapat kepemilikan atas kepulauan tersebut yang terdiri dari empat pulau. Keempat pulau yang diklaim Jepang adalah Kunashir alias Kunashiri, Iturup alias Etorofu, Shikotan, dan Habomai.
 
Baik Putin maupun Abe sebenarnya sudah menyampaikan ingin membicarakan masalah ini dan mencari solusinya. Abe menilai penyelesaian konflik bakal membuka akses perdagangan dan investasi dari perusahaan Jepang di Rusia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper