Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) nasional pemilihan umum 2019 dengan perbaikan data sampai dengan 15 September mendatang.
Perbaikan tersebut merupakan hasil masukan dari Kementerian/Lembaga dan peserta pemilihan umum (pemilu) yang menilai masih ada kesalahan data pemilih ataupun pemilih ganda.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) dari partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi mengutarakan bahwa siap untuk mendampingi KPU dalam perbaikan DPT tersebut.
Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Mustafa Kemal mengatakan bahwa pihaknya akan mendampingi data perbaikan yang akan diperoleh KPU.
“Dan kita siap mendampingi dengan data yang baru, DPT yang 185 ditambah luar negeri 2 juta itu, jadi total 187 itu akan kita olah kembali. Sebagian mungkin bisa sama dengan DPS yang kita terima,” ujarnya di kantor KPU, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga mengatakan hal yang senada, ia menuturkan bahwa partai koalisi Prabowo-Sandi Siap melakukan penyisiran bersama dengan KPU.
“Kita akan melakukan penyisiran pada beberapa hal yang berpotensi ganda, karena untuk sementara kita menemukan jumlah angka yang cukup spektakuler. karena itu kami berharap, KPU akan bisa mengklarifikasi atas temuan 25 jt yang berpotensi masalah yang tadi kami serahkan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen Partai Amanat Nasional Edi Soeparno melihat temuan DPT ganda tersebut sebagai masalah bagi semua partai politik, untuk itu ia mengimbau agar seluruh partai bisa ikut mengawal.
“Daftar pemilih ganda ini bukan hanya masalah parpol Prabowo-Sandi, tapi semua parpol, ini merupakan masalah yg mendapatkan perhatian serius dari seluruh partai, ini masalah untuk pemilu, bukan hanya pilpres. kami berharap, yg berdiri di sini bisa lebih banyak parpol-parpol lain yang ikut serta,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel