Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEMPA LOMBOK: Pemerintah Kucurkan Rp4 Triliun untuk Rehabilitasi & Rekonstruksi

Pemerintah akan mengucurkan dana sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB
Warga korban gempa membangun rumahnya kembali pascagempa di Dusun Dasan Tengak, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/8). Memasuki minggu ketiga pasca gempa di daerah tersebut warga mulai semangat untuk membangun rumah mereka sendiri./Antara
Warga korban gempa membangun rumahnya kembali pascagempa di Dusun Dasan Tengak, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/8). Memasuki minggu ketiga pasca gempa di daerah tersebut warga mulai semangat untuk membangun rumah mereka sendiri./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah akan mengucurkan dana sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB.

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan proses tanggap darurat bencana akan selesai pada Sabtu (25/8/2018).

Selanjutnya, akan masuk pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di daerah terdampak bencana.

“Itu tergantung evaluasi data terakhir oleh pemda, dengan BPBD. Data tentang berapa rumah, berapa infrastruktur umum, karena yang besar cuma itu, rumah dan infrastruktur umum karena tanggap daruratnya sudah selesai per tanggal 25 Agustus. Setelah itu, kita mulai masuk rehabilitasi rumah dan rekonstruksi infrastruktur. Jadi kira-kira Rp3 triliun sampai Rp4 triliun,” ujar Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden RI, Jumat (24/8/2018).

JK pun menegaskan konsep untuk rehabilitasi adalah menggunakan konsep penanggulangan dampak gempa Yogyakarta.

“Masyarakat sendiri yang membangun dengan menyiapkan dana sesuai klasifikasinya. Rp50 juta, Rp25 juta menengah, dengan Rp10 juta yang ringan.  Masyarakat yang swadaya membangun dengan bantuan PU dan mahasiswa. Koordinasinya dengan pemda, keuangan, PU, [kementerian] sosial,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper