Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 20 AGUSTUS: Logam Mulia Turki Melonjak, Venezuela Ubah Kebijakan Mata Uang Bolivar

Berita seputar melonjaknya volume perdagangan emas di Turki dan Venezuela yang mengubah kebijakan mata uang bolivar menjadi sorotan media massa hari ini, Senin (20/8/2018).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar melonjaknya volume perdagangan emas di Turki dan Venezuela yang mengubah kebijakan mata uang bolivar menjadi sorotan media massa hari ini, Senin (20/8/2018).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:

Logam Mulia Turki Melonjak. Volume perdagangan berjangka emas melambung di bursa emas berjangka dan derivatif Borsa Istanbul karena volatilitas mata uang lira yang memicu spekulasi setelah nilai lira anjlok dan mendorong harga logam mulia domestik. (Bisnis Indonesia)

Venezuela Ubah Kebijakan Mata Uang Bolivar. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan pada Jumat (17/8), bahwa dia akan mengaitkan nilai tukar mata uang bolivar dengan petro. (Bisnis Indonesia)

Belajar dari Krisis Keuangan Turki. Polemik ekonomi di Turki bagaikan mengetes kerentanan ekonomi negara berkembang di tengah-tengah proses pengetatan kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral utama dunia. (Bisnis Indonesia)

Emas Masih dalam Tren Suram. Harga emas menghijau setelah nilai tukar dolar Amerika Serikat melemah. Meskipun harga terkerek, tetapi posisinya tetap berada pada level terendah dalam 19 bulan dan mengalami penurunan mingguan terparah sejak Mei 2017. (Bisnis Indonesia)

Krisis, Komoditas Emas Jadi Primadona. Harga komoditas emas menanjak di Turki di tengah depresiasi mata uang lira. Sebagai aset save haven, emas makin banyak dicari oleh investor untuk mengamankan investasinya di tengah ketidakpastian pasar. Apalagi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya menganjurkan warga negeri itu membeli emas. (Kontan)

China Ajak Bank Menopang Ekonomi. Pengawas keuangan China mengajukan permintaan khusus kepada berbagai lembaga keuangan di negeri tersebut. Di antaranya meminta mereka lebih meningkatkan investasi pada proyek-proyek infrastruktur, ikut mendorong kegiatan ekspor-impor dan mendukung perusahaan-perusahaan yang layak mendapat kucuran kredit meski menghadapi masalah temporer. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper