Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asian Games 2018: Mengekor Kesuksesan jadi Tuan Rumah di Era Bung Karno

Ada dua hal yang perlu diperhatikan Indonesia selaku tuan rumah untuk pesta olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade, Asian Games 2018.
Presiden Joko Widodo (tengah) membawa obor Asian Games XVIII saat prosesi kirab di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8). Sabtu 18 Agustus 2018 api obor akan dibawa estafet menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menandai dimulainya perhelatan Asian Games XVIII./Antara
Presiden Joko Widodo (tengah) membawa obor Asian Games XVIII saat prosesi kirab di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8). Sabtu 18 Agustus 2018 api obor akan dibawa estafet menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menandai dimulainya perhelatan Asian Games XVIII./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Ada dua hal yang perlu diperhatikan Indonesia selaku tuan rumah untuk pesta olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade, Asian Games 2018.

Pertama, dorongan besar untuk melakukan pembangunan secara fisik dari berbagai sektor infrastruktur. Kedua, Indonesia tengah berproses dalam membangun budaya baru.

Kedua hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Farid dengan mengacu kepada fokus Asian Games 1962, yaitu Nation Building, yang dia anggap membutuhkan dukungan dari solidnya kebudayaan masyarakat.

"Bung Karno dulu kan fokusnya nation building. Jadi, bagaimana mempersatukan orang Indonesia dalam sebuah gawe raksasa. Memang betul-betul ujian kemampuan. Pekerjaan raksasa ini hanya mungkin jika didukung kebudayaan masyarakat yang solid," jelasnya usai membuka Pameran Sejarah Asian Games dengan tajuk "Olahraga dan Pembangunan Etos Kerja (Energi yang Tak Pernah Padam)", di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

Penyelenggaraan Asian Games untuk kedua kalinya di Indonesia ini dianggap sebagai momen penting dalam membangun etos kerja masyarakat Indonesia.

Pembangunan infrastruktur fisik yang dilakukan, lanjut Hilmar, semakin berdampak pada pembangunan karakter dan budaya baru di masyarakat.

"Asian Games ini bukan hanya sebuah peristiwa olahraga, tetapi juga bentuk unjuk kemampuan menyelenggarakan perhelatan internasional. Kekompakan semua elemen masyarakat adalah kunci keberhasilan penyelenggaraan dan juga prestasi para atlet," tegasnya.

Semangat pembangunan infrastruktur, baik untuk tempat perlombaan Asian Games dan konektivitas, harus dibarengi dan dilanjutkan dengan pembangunan kebudayaaan dan peradaban bangsa.

"Karakter, semangat, dan etos seperti ini yang kita perlukan untuk membangun peradaban baru Indonesia di tengah kemajuan infrastruktur," ujar Hilmar mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo pada saat menyampaikan pidato kenegaraan di depan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), pada 16 Agustus 2018 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper