Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Kembangkan Satelit untuk Memantau Laut Selatan

China tengah mengembangkan sistem satelit yang akan digunakan untuk mengawasi Laut Cina Selatan dan membantu mengonsolidasikan kontrol atas perairan tersebut.
Foto aerial dari pesawat militer Filipina memperlihatkan bagaimana China melakukan reklamasi di pulau karang di kawasan Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang letaknya berada di sebelah Barat Palawan, Filipina (11/5/2015)./Reuters- Ritchie B. Tongo
Foto aerial dari pesawat militer Filipina memperlihatkan bagaimana China melakukan reklamasi di pulau karang di kawasan Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang letaknya berada di sebelah Barat Palawan, Filipina (11/5/2015)./Reuters- Ritchie B. Tongo

Bisnis.com, JAKARTA – China tengah mengembangkan sistem satelit yang akan digunakan untuk mengawasi Laut China Selatan dan membantu mengonsolidasikan kontrol atas perairan tersebut.

Dilansir Bloomberg, China News Service melaporkan satelit pertama pertama dari 10 satelit ditargetkan akan diluncurkan pada paruh kedua tahun 2019, mengutip Institut Penginderaan Jauh Sanya, yang memimpin proyek dengan sponsor dari pemerintah Provinsi Hainan.

Kamera dan teknologi identifikasi pada satelit akan memungkinkan China untuk memantau kapal yang sedang berlayar di perairan tersebut. Rencana untuk mengembangkan sistem ini diumumkan pada bulan Desember tahun lalu.

China mengklaim lebih dari 80% wilayah di Laut China Selatan, yang merupakan zona perikanan dengan nilai perdagangan global mencapai US$3,4 triliun setiap tahun. Lima negara lain termasuk Filipina dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagian dari wilayah maritim yang sama.

"China tampaknya telah bergerak sangat cepat dalam hal ini," kata Collin Koh Swee Lean, peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Singapura, seperti dikutip Bloomberg.

"Menyimpan semua ini di bawah program yang terlihat seperti program sipil dan berpura-pura yang memiliki banyak aplikasi penegakan hukum militer dan maritim memiliki implikasi strategis yang jauh jangkauannya bagi sengketa di Laut China Selatan,” lanjutnya.

China telah mereklamasi ribuan hektar tanah di perairan dan membangun pelabuhan, landasan pacu serta infrastruktur militer lainnya pada tujuh fitur buatan yang telah didirikan tersebut.

Pada bulan Juni, Menteri Pertahanan AS James Mattis memperingatkan bahwa China akan menghadapi konsekuensi dalam jangka panjang yang dapat membuat mereka mengubah jalur pengembangan terkait Laut China Selatan.

"Saya percaya ada konsekuensi yang jauh lebih besar di masa depan, ketika bangsa-bangsa kehilangan hubungan dengan tetangga mereka," ungkap Mattis di IISS Shangri-La Dialogue, Singapura.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper