Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Pertahankan Surplus Neraca Perdagangan dengan AS

Ekspor Jerman ke Amerika Serikat pada semester pertama tahun 2018 mencapai 24,4 miliar euro (US$28,3 miliar) lebih tinggi dari impor barang AS
Manufaktur Jerman./.Reuters
Manufaktur Jerman./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor Jerman ke Amerika Serikat pada semester pertama tahun 2018 mencapai 24,4 miliar euro (US$28,3 miliar) lebih tinggi dari impor barang AS

Berdasarkan data Kantor Statistik Federal yang dirilis Jumat (10/8/2018), ekspor Jerman ke AS naik 0,8% menjadi 56,1 miliar euro dalam enam bulan pertama tahun ini.

Adapun surplus perdagangan Jerman 100 juta euro lebih rendah dari tahun lalu, tetapi Jerman masih memiliki surplus perdagangan terbesar dengan AS daripada negara lain.

Surplus perdagangan Jerman juga mendapat tekanan dari Dana Moneter Internasional, (IMF) yang mengatakan hal tersebut memberikan kontribusi untuk ketegangan perdagangan dan menambah risiko yang dapat merusak stabilitas keuangan global.

Surplus perdagangan Jerman dengan seluruh dunia mencapai 121,5 miliar euro pada semester pertama, sedikit lebih tinggi dari tahun lalu.

Dilansir Reuters, IMF telah mendesak pemerintah Jerman untuk meningkatkan investasi di melampaui nilai yang disepakati oleh pemerintahan Kanselir Angela Merkel yang berencana untuk meningkatkan pengeluaran sebesar 4%tahun ini. Seperti diketahui, pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi akan merangsang impor.

Sebelumnya, Trump menekan Uni Eropa, Kanada dan Meksiko dengan tarif impor sebesar 25% untuk produk baja dan 10% untuk aluminium pada awal Juni, mengakhiri pembebasan bea yang sudah ada sejak Maret. UE dan Kanada menanggapi dengan memberlakukan tarif atas barang-barang asal AS.

Sementara itu, China memberlakukan tarif atas barang-barang impor asal AS sebagai tanggapan terhadap tarif Trump atas impor China, yang mencemaskan pabrikan Jerman karena bergantung pada kedua negara tersebut untuk pertumbuhan.

Kekhawatiran perang dagang antara AS dan Uni Eropa mereda setelah Trump bulan lalu sepakan untuk menunda pengenaan tarif pada impor mobil asal Uni Eropa sementara kedua belah pihak bernegosiasi untuk memangkas hambatan perdagangan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper