Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malas Minum Penyebab Banyak Jemaah Calon Haji Dirawat

Terdapat banyak calon haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah karena malas minum air sehingga mengalami masalah kesehatan.
Pelaksanaan ibadah haji saat berada di Masjidil Haram./Reuters-Ahmad Masood
Pelaksanaan ibadah haji saat berada di Masjidil Haram./Reuters-Ahmad Masood

Bisnis.com, MAKKAH – Terdapat banyak calon haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah karena malas minum air sehingga mengalami masalah kesehatan, kata Direktur Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah Nirwan Satria.

"Mayoritas yang dirawat adalah karena sesak nafas, kurang minum dan malas makan. Ketika datang ke UGD [unit gawat darurat], jemaah dalam keadaan lemah dan kami tangani," ungkapnya pada Kamis (3/8/2018).

Dia mengatakan calhaj Indonesia banyak yang berisiko kesehatan tinggi (risti) sehingga harus bisa menjaga kesehatannya. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan rajin minum, makan tepat waktu dan mengurangi aktivitas yang tidak penting.

Khusus untuk minum, dia mengatakan calhaj membutuhkan banyak cairan karena di Arab Saudi memiliki cuaca yang panas dan kering sehingga hidrasi diri menjadi penting.

Dengan kebugaran yang baik, kata dia, calhaj bisa mempersiapkan fisik untuk amalan ibadah haji berdiam diri atau wukuf di Arafah. Amalan tersebut tergolong berat karena calhaj harus tinggal di tenda dengan bentang alam padang tandus yang panas dan kering.

"Haji itu wukuf di Padang Arafah, oleh karena itu siapkan fisik untuk menyambut wukuf pada saatnya nanti," kata Nirwan.

Suhu yang tergolong ekstrem di Saudi, Nirwan mengingatkan jemaah untuk juga menggunakan alat pelindung diri (APD) standar.

"Siang hari bisa 46 derajat Celcius, sehingga kami melindungi jemaah dengan membagikan alat pelindung diri. Tim promotif preventif (TPP) kita ada di garda depan untuk mengingatkan jemaah gunakan alat-alat seperti masker, payung, semprotan wajah, sehingga jemaah kita tidak kekurangan cairan," tutur Nirwan.

Temperatur panas, menurut dia, bisa memicu jemaah terkena dehidrasi sehingga bisa mengalami kejang panas atau heatstroke, kesadaran berkurang, berbicara sendiri bahkan kehilangan kesadaran.

Untuk menangani itu, Nirwan mengatakan rekan calhaj lain bisa membantu penderita membaringkan jemaah, melonggarkan pakaian dan menyiram tubuh korban dengan air dingin sebanyak-banyaknya.

“Penting juga untuk menghindarkan calhaj bersangkutan dari sengatan matahari secara langsung dan membawanya ke tempat teduh,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper