Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadir di Ijtima Ulama, Prabowo Nyatakan Siap Jadi Alat Perubahan

Prabowo menyampaikan pidato selama sekitar 25 menit yang berisi pemaparan soal kondisi perekonomian serta pentingnya pergantian pemerintahan yang kini dijalankan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Ketua Pengarah Panitia Ijtima' Ulama Abdul Rasyid Abdullah Syafii (kiri) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Martak (keempat kanan) berfoto bersama sejumlah pemimpin partai politik dalam acara Ijtima' Ulama di Jakarta, Jumat (27/7)./ANTARAFOTO-Rivan Awal Lingga
Ketua Pengarah Panitia Ijtima' Ulama Abdul Rasyid Abdullah Syafii (kiri) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Martak (keempat kanan) berfoto bersama sejumlah pemimpin partai politik dalam acara Ijtima' Ulama di Jakarta, Jumat (27/7)./ANTARAFOTO-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto termasuk pemimpin partai politik yang hadir dalam Ijtima' Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa di Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Saat berbicara di hadapan para hadirin, dia mengaku grogi karena tak terbiasa berbicara di depan ulama. Prabowo mengungkapkan dirinya bukanlah orang yang dibesarkan di lingkungan pesantren dan mengakui ilmu agama Islam yang dikuasainya mungkin kurang.

"Tapi, sejak muda saya orang Islam, saya Muslim," ujar mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini, seperti dilansir dari Tempo, Sabtu (28/7).

Prabowo menyampaikan pidato selama sekitar 25 menit yang berisi pemaparan soal kondisi perekonomian serta pentingnya pergantian pemerintahan yang kini dijalankan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Di akhir pidato, dia menyatakan siap menjadi alat perubahan yang dia paparkan sebelumnya.

"Saya siap menjadi alat perubahan. Saya siap menjadi alat umat dan rakyat Indonesia," tegas Prabowo.

Dia menyatakan dirinya dan Gerindra siap mengerahkan segala kekuatan dan berkomitmen berjuang untuk kepentingan bangsa, rakyat, dan umat. Namun, Prabowo tak akan memaksa jika ada tokoh lain yang direkomendasikan umat untuk menjadi pemimpin.

"Tapi kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang lain yang lebih baik, saya siap mendukung kepentingan umat dan rakyat Indonesia," tuturnya.

Selain Prabowo, acara ini turut dihadiri oleh para pemimpin Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Berkarya.

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dan penanggung jawab acara Yusuf Muhammad Martak menerangkan pertemuan ulama ini bertujuan menjadi forum menyampaikan aspirasi umat ihwal koalisi keumatan untuk Pilpres 2019. Sekaligus menindaklanjuti diskusi para ulama dengan pimpinan-pimpinan partai politik itu sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper