Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Jepang Tewaskan 126 Orang, Tim Penyelamat Masih Mencari 63 Lainnya

Tim penyelamat Jepang berpacu dengan waktu untuk mencari para korban banjir di barat Negeri Sakura yang berlangsung sejak akhir pekan lalu.
Warga diselamatkan dari area yang terendam banjir oleh tentara Jepang di Kurashiki, Jepang, Sabtu (7/7)./Kyodo via Reuters
Warga diselamatkan dari area yang terendam banjir oleh tentara Jepang di Kurashiki, Jepang, Sabtu (7/7)./Kyodo via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Tim penyelamat Jepang berpacu dengan waktu untuk mencari para korban banjir di barat Negeri Sakura yang berlangsung sejak akhir pekan lalu.

Reuters melansir Selasa (10/7/2018), jumlah korban tewas mencapai 126 orang dan 63 lainnya hilang. Meski hujan deras tidak lagi terjadi, tapi pemerintah masih memberikan peringatan kemungkinan terjadinya hujan dan badai secara tiba-tiba serta longsor.

Pada Senin (9/7), hujan telah berhenti dan berganti dengan langit cerah yang disertai panas terik matahari. Suhu udara disebut menembus 30 derajat Celcius, sehingga menimbulkan kekhawatiran terjadinya serangan panas di daerah yang masih belum mendapatkan sambungan listrik maupun air.

Sekitar 11.200 rumah kehilangan sambungan listrik, sedangkan ratusan lainnya tidak mendapatkan air.

Ini merupakan bencana banjir terbesar bagi Jepang sejak 1982 dan membuat Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe membatalkan rencana kunjungan kerja luar negeri. Tercatat jutaan orang terpaksa mengungsi.

Abe sebelumnya dijadwalkan berangkat ke Belgia, Prancis, Arab Saudi, dan Mesir pada Rabu (11/7).

Bencana ini juga memukul korporasi dan pabrik manufaktur di negara itu. Mazda Motor Corp terpaksa menutup kantor pusatnya di Hiroshima, sedangkan Panasonic mengaku masih menghentikan operasional salah satu pabriknya karena ikut terendam banjir.

"Saya tidak pernah menyangka akan mengalami hal ini selama hidup dan saya sudah hidup lebih dari 70 tahun," ujar Hitoko Asano, seorang warga di Distrik Mabi, Kurashiki, Prefektur Okayama.

Dia melanjutkan berbagai perangkat elektronik di rumahnya rusak dan pakaian di dalam lemari sudah terendam lumpur.

Mabi menjadi salah satu area yang paling terdampak. Rumah-rumah dan kendaraan terendam lumpur. 

Pemandangan serupa terlihat di Hiroshima, di mana banyak rumah terbawa banjir dan sebagian lainnya runtuh. 

Meski evakuasi sudah tidak semasif pekan lalu, tapi 1,7 juta orang masih diperintahkan untuk menjauh dari rumah mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper