Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Latihan Militer AS-Korsel Dibatalkan Trump

Latihan militer gabungan antara AS dengan Korea Selatan dibatalkan setelah Presiden AS Donald Trump mengomel tentang latihan militer yang sangat mahal dan diperkirakan akan menelan biaya sekitar US$14 juta.
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA -- Latihan militer gabungan antara AS dengan Korea Selatan dibatalkan setelah Presiden AS Donald Trump "mengomel" tentang latihan militer yang sangat mahal dan diperkirakan akan menelan biaya sekitar US$14 juta.

Informasi tersebut disampaikan oleh pejabat pemerintah AS pada Jumat (6/7/2018), seperti dilansir Reuters.

Bulan lalu, Pentagon mengumumkan penangguhan program latihan militer Freedom Guardian untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi di Singapura antara Trump dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Trump berulang kali menyebut soal penghematan biaya yang berujung dengan keputusannya untuk menghentikan "permainan perang" dalam konsesi dengan Kim pada 12 Juni 2018 saat membahas pelucutan senjata nuklir Pyongyang.

"Kita akan menghemat banyak uang dengan tidak melakukan permainan perang, selama kami bernegosiasi dengan itikad baik - yang merupakan sikap dari kedua belah pihak," ujar Trump melalui Twitter, bulan lalu.

Pemerintahan Trump tidak secara rinci menjabarkan penggunaan biaya yang digunakan selama latihan militer gabungan tersebut. Hingga saat ini, Pentagon belum membocorkan total biaya dari beberapa latihan yang diadakan rutin setiap tahun oleh angkatan bersenjata AS dan Korea Selatan (Korsel)

Menghitung biaya latihan militer adalah proses yang rumit, seringkali membutuhkan data dari berbagai cabang militer dan tersebar di beberapa tahun anggaran yang berbeda.

Tahun lalu, 17.500 tentara AS dan lebih dari 50.000 tentara Korsel bergabung pada program latihan Freedom Guardian, meskipun latihan ini sebagian besar difokuskan pada simulasi komputer daripada latihan lapangan.

Pasukan dari Australia, Kanada, Kolombia, Denmark, Selandia Baru, Belanda, dan Inggris juga turut berpartisipasi.

Label harga US$14 juta tidak seberapa jika dibandingkan dengan kontrak AS dengan Boeing Co. yang nilainya hampir US$24 juta untuk pengadaan dua kulkas penyimpan makanan di dalam Air Force One. Kontrak tersebut dikabarkan telah dibatalkan karena kemungkinan kedatangan unit baru Air Force One yang telah diperbaharui.

Militer AS memiliki anggaran sebesar hampir US$700 miliar pada 2018. 

Para pejabat pemerintahan berpendapat bahwa membatalkan latihan gabungan tidak serta-merta menghemat uang dalam jumlah besar karena pasukan yang terlibat di dalamnya masih memerlukan pelatihan dan sertifikasi, yang juga menghabiskan uang.

Trump menyebut latihan gabungan itu mahal dan "provokatif", senada dengan kritik yang disampaikan Korut yang tidak digubris oleh pemerintahan AS sebelumnya.

Para pejabat pemerintahan AS telah lama menekankan bahwa latihan militer dengan para mitra negara penting untuk kesiapan dan meyakinkan sekutu.

Keputusan Trump tentunya mengagetkan para sekutu AS, pejabat militer, hingga anggota parlemen Partai Republik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper