Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Tarik Pemicu pada Tarif Impor China, Aksi Retaliasi Bangkit

Presiden Amerika Serikat Donald Trump meluncurkan tembakan terbesar dalam perang perdagangan global dengan memberlakukan tarif pada barang impor China senilai US$34 miliar China segera mengatakan akan melakukan tindakan balasan.
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Donald Trump./.Reuters-Toby Melville
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Donald Trump./.Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meluncurkan tembakan terbesar dalam perang perdagangan global dengan memberlakukan tarif pada barang impor China senilai US$34 miliar,  dan China segera mengatakan akan melakukan tindakan balasan.

Tarif barang-barang impor China dimulai pada hari Jumat jam 00:01 waktu AS (11.01 WIB), atau siang hari di China. Selan itu, Trump juga sebelumnya mengatakan akan ada tarif tambahan untuk barang senilai US$16 yang menyusul dalam dua minggu ke depan, sebelum menyarankan jumlah total akhirnya bisa mencapai US$550 miliar, angka yang melebihi semua impor barang AS dari China pada tahun 2017.

Petugas bea cukai AS akan mulai menarik tarif tambahan sebesar 25% untuk barang impor dari China mulai dari bajak pertanian hingga komponen semikonduktor dan bagian pesawat.

Pemerintah China sebelumnya mengatakan mereka akan menanggapi dengan mengenakan pungutan yang lebih tinggi atas barang-barang asal AS mulai dari kedelai hingga babi, yang pada gilirannya dapat mendorong Trump untuk meningkatkan hambatan perdagangan lebih tinggi lagi.

"AS telah melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia dan memicu perang perdagangan terbesar dalam sejarah ekonomi," kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg.

"Tarif seperti itu adalah tipuan perdagangan, dan tindakan ini mengancam rantai pasokan global dan rantai nilai, menghambat pemulihan ekonomi global, memicu gejolak pasar global, dan akan merugikan perusahaan multinasional serta konsumen yang tidak bersalah,” lanjut mereka.

Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian tentang bagaimana atau kapan China akan merespon. Kementerian Keuangan belum secara resmi mengeluarkan daftar akhir barang yang akan dikenai tariff impor lebih tinggi.

Taruhan ekonomi paling berisiko dari kepresidenan Trump ini bisa menyebar ketika memasuki fase baru dan berbahaya dengan membebankan biaya langsung pada perusahaan dan konsumen secara global.

Ini adalah pertama kalinya AS memberlakukan tarif yang ditujukan hanya untuk barang-barang China dan setelah berbulan-bulan menuduh bahwa Beijing mencuri kekayaan intelektual AS dan menyebabkan bengkaknya defisit perdagangan AS.

"Jelas tembakan pertama telah diluncurkan dan perang dagang telah dimulai. Tidak ada akhir yang jelas untuk ini," kata Louis Kuijs, kepala ekonom Asia di Oxford Economics.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper