Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai keluhan pelobi sikap tegas Donald Trump serta aktivitas manufaktur di Asean yang melambat mewarnai sejumlah media nasional pada hari ini, Selasa (3/7/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Pelobi Keluhkan Sikap Trump. Sikap tegas Amerika Serikat terhadap perdagangan telah memicu banyaknya aktivitas lobi-lobi di Washington. Namun, para sejumlah pelobi berpengalaman mengungkapkan kebingungannya karena merasa cara lama mereka tidak banyak berguna di dalam pembicaraan dengan Pemerintahan Trump terkait pengenaan tarif yang meluas. (Bisnis Indonesia)
Aktivitas di Asean Melambat. Aktivitas sektor manufaktur negaranegara Asean cenderung melambat pada Juni 2018. Kendati laju pertumbuhan manufaktur tetap bertahan di atas level 50, yang mengindikasikan adanya ekspansi, total permintaan yang baru terpantau bergerak lebih lambat ketimbang bulan sebelumnya. (Bisnis Indonesia)
Harga Rumah Singapura Kembali Menguat di Kuartal II/2018. Harga rumah pribadi di Singapura mencatatkan penguatan kedua selama dua kuartal berturut-turut. Peningkatan tersebut ditopang oleh keberlanjutan pemulihan pasar properti Negeri Singa setelah terjatuh ke level terendahnya dalam 4 tahun. (Bisnis Indonesia)
Gawat, Data Pengguna Facebook Diduga Bocor Lagi via Kuis. Lampu kuning bagi pengguna Facebook yang gemar bermain kuis NameTest. Tidak ada yang menjamin data pengguna di Facebook aman ketika bermain pada kuis di jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu. (Kontan)
Kanada Kenakan Tarif Impor Logam dan Bir AS. Kanada tidak main-main dalam upaya membalas kebijakan tarif impor baja dan aluminium yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) kepada negara-negara di Eropa. Ini terlihat dari keputusan Kanada yang memberlakukan tarif impor sebesar 25% untuk berbagai macam produk logam dari AS sejak Minggu (1/7). Kanada juga mengenakan tarif 10% pada lebih dari 250 barang dari AS seperti bir, wiski dan jus jeruk. (Kontan)
BMW Keberatan Aturan Tarif Impor Otomotif dari AS. Tarif impor otomotif yang disiapkan Presiden Amerika Serikat (AS) bakal berdampak pada para produsen mobil. BMW, produsen mobil asal Jerman, ambil contoh, kemungkinan besar akan mengurangi investasi dan memangkas pekerja di AS karena cukup banyak produksi mobil BMW yang dibuat di AS. (Kontan)