Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemprov Riau resmi meluncurkan program penguatan pembelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu Riau, sebagai bentuk dukungan Visi 2020.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan program ini perlu dilakukan dan diharapkan diikuti serta dipraktikkan oleh masyarakat.
"Program muatan lokal Budaya Melayu Riau Ini salah satu usaha pemerintah daerah untuk mencapai visi Riau 2020, karena sudah beberapa kegiatan yang juga secara kelembagaan kami siapkan," katanya di Kantor Gubernur Riau, Senin (25/6/2018).
Program muatan lokal ini terbagi dalam dua bidang yaitu pendidikan serta nonpendidikan.
Salah satu penerapan bidang nonpendidikan yang dilakukan saat ini adalah penggunaan bahasa Melayu di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dan diikuti dengan penggunaan atribut Melayu yang dipasang di hotel maupun mall.
Sementara untuk sektor pendidikan, pemprov menyiapkan guru mata pelajaran muatan lokal budaya Melayu Riau, telah mendapatkan dukungan regulasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bagi guru yang mengajarkan muatan lokal akan mendapatkan kredit sama dengan mengajar mata pelajaran lain.
"Guru ini nantinya akan dapat kredit sama dengan mata pelajaran lain, dan juga bisa sebagai persyaratan sertifikasi guru. Tidak hanya itu, jauh-jauh hari untuk mendukung program ini bidang nonpendidikan misalnya pemprov juga telah memakai baju Melayu setiap Jumat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel